Satu dari delapan nelayan asal Gresik yang tertimpa rumah kontainer Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) ditemukan tewas mengapung. Ini identitas nelayan tersebut.
"Korban bernama Safak warga Kroman, Gresik Kota," kata Kasat Polairud AKP Winardi kepada detikJatim, Kamis (13/6/2024).
Winardi menambahkan, Safak ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB. Ia ditemukan dalam keadaan telungkup dan mengapung di permukaan air laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini sudah dievakuasi. Tapi tim masih melakukan pencarian," tambahnya.
Dengan ditemukannya Safak, masih ada tujuh nelayan lain yang belum ditemukan. Ketujuh nelayan itu yakni M Lutfi, Wawan, Aris, Mulyono, Abdul Ghofar dan Oji yang merupakan warga Kroman, Gresik. Lalu, Haris warga Blandongan.
"Ada 7 warga Kroman Gresik termasuk yang ditemukan tadi. Satu di antaranya bernama Haris warga Blandongan," tutur Winardi.
Hingga kini, tim gabungan yang terdiri dari Sat Polairud, BPBD dan SAR Gresik masih membantu melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
"Pencarian akan terus dilakukan, kalau hari ini masih belum ditemukan lagi, kita akan cari lagi besok sampai tujuh hari ke depan," pungkasnya.
Sebelumnya, satu dari delapan nelayan asal Gresik yang tertimpa rumah kontainer Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) ditemukan tewas mengapung. Pencarian ketujuh korban lainnya masih terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Satuan Polairud, BPBD dan SAR Gresik.
"Satu orang sudah ditemukan meninggal," jelas Kasat Polairud Gresik AKP Winardi.
Winardi menambahkan, saat ditemukan korban dalam keadaan telungkup dan mengapung di tengah lautan sekitar PHE MWO.
Sebelumnya diberitakan, dua perahu di Gresik yang memuat 16 orang tenggelam di perairan Madura. Kapal tersebut tenggelam usai tertimpa bangunan rumah kontainer milik PHE WMO.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu berawal pada Senin (10/6) saat dua perahu yang membawa 16 orang berlayar menuju ke perairan Klampis, Madura. Para nelayan itu tidak sedang mencari ikan, melainkan besi tua. Mereka biasanya mencari besi tua dengan menyelam atau membeli limbah besi bekas dari kapal kapal yang berlabuh.
Namun pada Selasa (11/6/2023) sekitar pukul 23.00 WIB, kedua perahu tersebut berlindung di area PHE WMO karena cuaca buruk. Mereka berlindung tepat di bawah bangunan rumah.
(hil/dte)