Syarat Wukuf di Arafah, Bagaimana Tata Cara Pelaksanaannya?

Syarat Wukuf di Arafah, Bagaimana Tata Cara Pelaksanaannya?

Najza Namira Putri - detikJatim
Senin, 10 Jun 2024 15:30 WIB
Muslim pilgrims gather on Mount Mercy on the plains of Arafat during the annual haj pilgrimage, outside the holy city of Mecca, Saudi Arabia August 31, 2017.  REUTERS/Suhaib Salem
Jemaah haji wukuf di Arafah. Foto: Reuters
Surabaya -

Wukuf merupakan salah satu puncak ibadah haji. Rukun haji satu ini tidak boleh ditinggalkan jemaah haji. Simak syarat hingga tata cara wukuf di Arafah.

Wukuf berarti berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram. Pelaksanaan wukuf pada 9 Zulhijah. Lantas, bagaimana tata cara wukuf? Simak penjelasannya berikut ini.

Syarat Wukuf

Dikutip laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, jemaah haji yang melaksanakan wukuf di Arafah dianjurkan dalam keadaan suci. Baik suci dari najis maupun hadas kecil dan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, anjuran ini tidak sampai berhukum wajib. Merujuk pada pendapat Imam Nawawi dalam al-Idhah fi Manasikil Hajj wal Umrah, suci di kala wukuf bagian dari adab. Artinya, wukuf dalam kondisi berhadas kecil atau besar tetap sah.

Muslim yang akan menunaikan wukuf disunahkan membersihkan diri dengan cara wudu atau mandi. Hal demikian termasuk bagian dari adab atau etika wukuf. Selain itu, kebersihan ini berkaitan situasi jemaah yang akan berkumpul dengan orang-orang saat wukuf.

ADVERTISEMENT

Sedangkan, jemaah yang haid disarankan menunggu hingga suci sepanjang waktu wukuf masih ada. Tujuannya agar ia mendapatkan keutamaan wukuf dalam kondisi suci.

Jika hal ini tidak dimungkinkan, hendaknya ia tetap mengikuti ketentuan pemberangkatan rombongan haji meski sedang haid saat wukuf. Dengan alasan wukuf dalam keadaan suci merupakan kesunahan.

Ketentuan pelaksanaan wukuf tercantum dalam buku 'Tuntunan Manasik Haji dan Umrah' yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Berikut ketentuan wukuf di Arafah yang perlu diketahui.

  • Wukuf dilakukan setelah khutbah wukuf dan salat jamak qashartaqdim Zuhur dan Ashar.
  • Wukuf dilakukan dalam suasana tenang, khusyu' dan tawadhu' kepada Allah.
  • Wukuf dapat dilaksanakan secara berjemaah atau sendiri-sendiri.
  • Selama wukuf, jemaah memperbanyak zikir, istigfar, salawat, dan doa sesuai sunah Rasulullah SAW.
  • Dalam melaksanakan wukuf, seseorang tidak dipersyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Karena itu, perempuan yang sedang haid atau nifas boleh melaksanakan wukuf.
  • Jemaah haji yang sakit dan berada dalam perawatan di rumah sakit atau KKHI dan memungkinkan dibawa ke Arafah bisa melaksanakan wukuf lewat proses safari wukuf.

Tata Cara Wukuf di Arafah

Wukuf dilakukan dengan suasana tenang, khusyuk dan tawadhu pada Allah SWT. Adapun tata cara pelaksanaan wukuf di padang Arafah meliputi sejumlah hal berikut.

  • Dimulai dengan mendengarkan khutbah wukuf.
  • Masuk waktu wukuf ditandai dengan azan waktu zuhur.
  • Dilanjutkan dengan melaksanakan salat jama' dan qasar taqdim untuk salat zuhur dan asar.
  • Melaksanakan wukuf dengan berjamaah atau sendiri.
  • Memperbanyak membaca zikir dan doa sesuai sunah Rasulullah SAW, bisa dilakukan berjamaah atau sendiri.
  • Membaca talbiyah dan membaca Al-Qur'an.
  • Hindari perbuatan yang melanggar aturan ihram.
  • Disunahkan menghadap ke arah kiblat, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW sejak mulai hingga terbenamnya matahari.
  • Setelah zuhur, usahakan tetap fokus dan khusyuk berzikir dan berdoa. Tidak menyia-nyiakan waktu dengan berkumpul hingga merokok.
  • Merasa yakin bahwa wukuf yang dilaksanakan sah dan sempurna.
  • Selesai wukuf, jemaah menuju ke Muzdalifah untuk salat maghrib dengan cara jamak takhir, lalu salat isya qasar. Hal ini dilakukan jika mendapat waktu keberangkatan awal. Bila diberangkatkan pada rombongan akhir, salat maghrib dan isya bisa dikerjakan dengan cara jamak taqdim qasar di tenda Arafah.

Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads