Lhadalah! Suku Pedalaman Amazon Ini Dikasih Starlink Malah Buat Lihat Bokep

Kabar Internasional

Lhadalah! Suku Pedalaman Amazon Ini Dikasih Starlink Malah Buat Lihat Bokep

Aisyah Kamaliah - detikJatim
Senin, 10 Jun 2024 03:03 WIB
Suku pedalaman di Amazon akhirnya terhubung dengan internet berkat Starlink Elon Musk. Tapi, para tetua protes karena anak muda mengakses pornografi.
Suku Marubo di pedalaman Amazon yang kini bisa mengakses internet Starlink. (Foto: MSN)
Surabaya -

Internet Starlink milik perusahaan Elon Musk terbukti sukses menyentuh pelosok Amazon. Suku pedalaman di sana akhirnya terhubung dengan internet tapi ujung-ujungnya protes.

Tetua Suku Marubo penghuni hutan Amazon protes karena anak muda mereka mulai ketagihan internet. Gimana nggak protes, anak mudanya jadi ketagihan pornografi dan medsos.

Starlink bekerja dengan menghubungkan antena ke 6.000 satelit yang mengorbit rendah. Antena itu disumbangkan ke suku itu oleh pengusaha Amerika Allyson Reneau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika ini sampai, semua orang senang. Tapi sekarang, segalanya jadi makin buruk," kata Tsainama Marubo (73) kepada The New York Times, dilansir dari detikInet, Minggu (9/6).

"Anak muda menjadi malas karena internet, mereka belajar cara-cara orang kulit putih," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Suku Marubo adalah suku yang memegang adat dengan kuat, mereka tidak suka berciuman di depan umum.

Alfredo Marubo (semua suku Marubo menggunakan nama belakang yang sama) mengatakan bahwa dia cemas dengan hadirnya layanan yang menyediakan internet super cepat ini.

Dia bilang banyak pemuda Marubo yang berbagi video porno dalam obrolan grup dan dia telah mengamati 'perilaku seksual yang lebih agresif' di beberapa video itu.

"Kami khawatir anak-anak muda akan ingin mencobanya. Setiap orang sangat terhubung sehingga terkadang mereka bahkan tidak berbicara dengan keluarganya sendiri," ujar Alfredo.

Melansir NY Post, meski ada protes soal Starlink, tidak semua hal dianggap negatif. Keberadaan internet mampu menuntun pengguna di suku pedalaman untuk dengan cepat menghubungi pihak berwenang guna mendapatkan bantuan dalam keadaan darurat.

Misalnya, ketika terjadi gigitan ular yang mematikan.

"Ini sudah menyelamatkan banyak nyawa," tutur Enoque Marubo (40).

Anggota juga bisa berbagi sumber daya pendidikan dengan suku Amazon lainnya. Mereka juga bisa terhubung dengan teman dan keluarga yang kini tinggal di tempat lain.

Tak cuma itu, internet juga membuka cita-cita yang lebih besar untuk pemuda di sana. Seorang remaja mengatakan kepada The Times bahwa dia sekarang bermimpi berkeliling dunia, remaja lainnya ingin menjadi dokter gigi di SÃŖo Paulo.

Namun, Enoque juga mengeluhkan kerugian yang signifikan, seperti berubahnya rutinitas yang signifikan dari masyarakat suku pedalaman.

"Di desa, jika Anda tidak berburu, memancing, dan menanam, Anda tidak akan makan," tutupnya.

Artikel ini sudah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads