Nggak Mau Kalah sama IKN, Surabaya Bakal Punya Transportasi Ini 2027 Nanti

Nggak Mau Kalah sama IKN, Surabaya Bakal Punya Transportasi Ini 2027 Nanti

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 07 Jun 2024 20:45 WIB
CHENGDU, CHINA - JULY 04: Passengers wait to board a red Shudu train featuring the Bashu civilization on July 4, 2022 in Chengdu, Sichuan Province of China. The 30.2-meter-long smart trackless trains Shudu and Tianfu with a maximum capacity of 300 passengers conducted trial runs in Chengdu on Monday. The smart trackless trains have rubber tires and a small turning circle, equivalent of the turning radius of a 12-meter bus. Sichuan was known as Shu in ancient times, and Shudu means capital of Sichuan. (Photo by Liu Zhongjun/China News Service via Getty Images)
Ilustrasi Autonomous Rapid Transit yang ada di China. (Foto: China News Service via Getty Ima/China News Service)
Surabaya -

Transportasi autonomous rapid transit (ART) akan dibangun di Kota Surabaya. Daerah tetangga juga akan digandeng untuk menghubungkan ART yang dikerjakan dengan masing-masing APBD.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan transportasi ART ini sesuai dengan dorongan yang disampaikan Presiden Jokowi di acara Apeksi 2024. Karena tak ada kepala daerah yang sanggup mengerjakan pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).

Biaya yang dikeluarkan untuk MRT senilai Rp 2,3 triliun untuk jarak transportasi hanya 1 kilometer. Sedangkan LRT, anggaran yang dikeluarkan Rp 800 miliar untuk 1 kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi ternyata, ada ART seperti MRT tapi pakai magnet. Ternyata itu harganya Rp 500-600 miliar untuk 7 km. Kami langsung ngacung (angkat tangan). Saya langsung bilang ke Kemenhub, Insyallah di 2025 bagaimana rencana kita," kata Eri saat ditemui detikJatim di Jalan Jimerto, Jumat (7/6/2024).

Menurutnya, ART ini menjadi solusi yang baik. Sebab, ART juga dikerjakan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia juga menyebutkan bahwa Surabaya akan menjadi kota kedua yang menggunakan ART.

ADVERTISEMENT

Pihaknya juga sudah menghubungi Kemenhub untuk meminta konsep. Kemudian akan dilakukan feasibility study (FS) di Surabaya dan dia perkirakan bisa beroperasi sekitar 2027.

"Kita 2025 atau 2026 jalannya FS, 2026 pembangunannya. Semoga 2027 bisa. Kita kan lebih mudah karena pakai magnet," ujarnya.

Selain ART, Surabaya Regional Railway Line (SRRL) atau kereta bergerak penghubung Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik akan dibangun dan dioperasionalkan pada tahun 2029 menggunakan APBN. Kedua transportasi ini menjadi solusi untuk kemacetan wilayah Surabaya Raya.

Transportasi penunjang lainnya yakni feeder, bus listrik, dan Bus Suroboyo. Transportasi umum ini akan memudahkan masyarakat diantarkan dari wilayah perkampungan menuju stasiun ART atau SRRL.

"Kami menggunakan ART, ditunjang SRRL menghubungkan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Kami juga ajukan dengan feeder. Nanti kami itung lagi feeder, kami kembalikan masuk lagi ke perkampungan bisa ngangkat ke pusatnya, bisa naik Bus Semanggi atau Bus Suroboyo lalu menuju ART," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads