Peternak Lamongan yang salah satu satu sapinya dibeli Jokowi itu adalah Teguh Nugroho Dwi Atmojo (40), peternak asal Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro.
Teguh mengaku bangga sekaligus senang karena sapi ternaknya dibeli oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan harga Rp 90 juta.
"Ya senang sekali sapinya dibeli Pak Jokowi," kata Teguh Nugroho Dwi Atmojo saat menerima rombongan Pj Gubernur Jatim dan Bupati Lamongan di peternakannya, Jumat (7/6/2024).
Menurut Teguh, sapi yang rencananya akan dijadikan hewan kurban itu adalah Sapi lokal asli Lamongan jenis Peranakan Ongole (PO) yang dia rawat 5 tahun dan kini berbobot 9,7 kuintal.
"Sapi itu saat ini bobotnya sudah 9,7 kuintal dipastikan pada hari H nanti sapi itu akan berbobot 1 ton," ujar Teguh.
Teguh mengisahkan, awal mulanya sapinya laku dibeli Jokowi itu berawal dari adanya orang yang survei di peternakannya dan ditemukan sapi miliknya jenis PO itu. Kemudian, sapi itu diperiksa petugas dari Malang.
"Tidak ada memberikan perawatan khusus pada sapi yang dibeli Pak Jokowi. Setiap hari sapi itu diberi makanan jerami padi saat siang, malam dikasih rumput dan diberi ampas tahu," ujar Teguh.
Nantinya, aku Teguh, Sapi milik Presiden Joko Widodo itu akan disembelih di Masjid Agung Surabaya. Teguh juga menyampaikan, dari total 250 sapi miliknya, hampir semuanya dibeli masyarakat baik dari Lamongan maupun dari luar Lamongan.
"Nantinya akan dipotong di Surabaya dan akan kita antar H-1 Idul Adha," imbuh Teguh.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan untuk kebutuhan hewan kurban di Jatim sudah terpenuhi meski permintaan meningkat 22%.
Bahkan, kata Adhy, hewan kurban dari Jatim bisa memenuhi kebutuhan untuk daerah lain di Indonesia.
"Mengalami kenaikan 22% untuk seluruh hewan kurban. Ada sapi, kerbau, kambing, dan domba. Kenaikan permintaan hewan kurban dari 359 ribu ekor menjadi 426 ribu ekor karena rampungnya pandemi PMK, peningkatan indeks kesalehan masyarakat, hingga pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Adhi Karyono menerangkan Idul Adha tahun ini pemerintah provinsi telah mengecek kesehatan hewan kurban dan memeriksa hewan kurban yang dijual bebas dari penyakit dan pengecekan Rumah Potong Hewan (RPH).
"Untuk memenuhi permintaan itu Pemprov tentu koordinasi bersama pemerintah daerah. Selain menyiapkan stok, juga yang paling penting ialah pemenuhan regulasi undang undang kesehatan hewan kurban. Karena selain PMK juga ada penyakit LSD untuk sapi," ujarnya.
Hal yang yang sama juga dikatakan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Menurut Pak Yes, populasi sapi di Lamongan juga terus mengalami peningkatan.
Bahkan, untuk kebutuhan hewan kurban di Lamongan sudah tercukupi. Hewan kurban dari Lamongan bahkan juga sudah dibeli ke daerah-daerah lain di Indonesia.
"Pasokan hewan kurban di Lamongan aman. Kebutuhan hewan kurban tahun ini di Lamongan kami siapkan dua kali lipat," paparnya.
Yuhronur juga mengaku senang dengan kunjungan Pj Gubernur. Kunjungan itu dinilai bisa memotivasi peternak di Lamongan. Pihaknya juga bangga karena sapi peternak dibeli presiden dan 4 sapi lainnya dibeli Pj Gubernur Jatim.
(dpe/iwd)