Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah

Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah

Najza Namira Putri - detikJatim
Jumat, 07 Jun 2024 13:13 WIB
Ilustrasi kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malamnya
Ilustrasi (Foto: Mindra Purnomo/detikcom)
Surabaya -

Hari Raya Idul Adha, umat muslim dianjurkan mengerjakan amalan sunah, seperti salat Id. Selain dilakukan berjamaah, salat Id boleh dilakukan sendiri di rumah.

Salat Id ditunaikan sendirian bila ada uzur syar'i yang menghalangi untuk salat berjamaah. Udzur syar'i ini seperti sakit, musafir, bahaya atau larangan dari pemerintah.

Berikut ini tata cara salat Id sendiri di rumah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Salat Idul Adha

Salat Id dikerjakan sejumlah dua rakaat pada pagi hari. Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU), adapun tata cara salat Idul Adha meliputi hal berikut ini.

1. Membaca niat

ADVERTISEMENT

Berikut bunyi bacaan niat salat Idul Adha

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Latin: Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ rak'taini lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta'ala."

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa iftitah

4. Takbir tujuh kali pada rakaat pertama. Pada setiap takbir membaca doa berikut

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Latin: Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaaha illallahu wallahu akbar.

Artinya: "Maha Suci Allah dan segala pujian hanya milik Allah, dan tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah, Allah Maha Besar"

5. Membaca surah Al-Fatihah lalu surah atau ayat dalam Al-Qur'an. Dianjurkan untuk membaca surah Al-A'la

6. Ruku' diiringi bacaan doanya

7. I'tidal diiringi bacaan doanya

8. Sujud diiringi bacaan doanya

9. Duduk di antara dua sujud diiringi bacaan doanya

10. Berdiri kembali untuk rakaat kedua. Lalu, takbir lima kali dengan bacaan yang sama seperti takbir pada rakaat pertama

11. Membaca surah Al-Fatihah dan surah atau ayat dalam Al-Qur'an. Dianjurkan untuk membaca surah Al-Gasyiyah

12. Melanjutkan gerakan salat seperti rakaat pertama

13. Tasyahud akhir diiringi bacaan doanya

14. Salam

Waktu Pelaksanaan Salat Idul Adha

Salat Idul Adha dikerjakan pada 10 Zulhijjah. Menurut madzhab syafi'i, beberapa ulama sepakat tentang akhir waktu salat Id. Konsensus di antara mereka adalah waktu salat Id berakhir saat matahari tergelincir.

وَاتَّفَقَ الْاَصْحَابُ عَلَي اَنَّ آخِرَ وَقْتِ صَلَاةِ الْعِيدِ زَوَالُ الشَّمْسِ

Artinya: "Ulama dari kalangan madzhab Syafi'i sepakat bahwa waktu akhir pelaksanaan shalat id adalah ketika tergelincirnya matahari," (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VII, halaman 7).

Ada dua pendapat mengenai awal waktu salat Id. Pendapat pertama menjelaskan awal waktu salat Id yakni mulai terbitnya matahari. Tapi yang lebih utama shalat Id ditangguhkan hingga matahari setinggi ukuran satu tombak.

Keterangan ini sebagaimana didokumentasikan Muhyiddin Syarf An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, juz VII, halaman 7).

وَفِى اَوَّلِ وَقْتِهَا وَجْهَانِ (اَصَحُّهُمَا) وَبِهِ قَطَعَ الْمُصَنِّفُ وَصَاحِبُ الشَّامِلِ وَالرُّويَانِىُّ وَآخَرُونَ اَنَّهُ مِنْ اَوَّلِ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَالْاَفْضَلُ تَأْخِيرُهَا حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ قَدْرَ رَمْحٍ

Artinya: "Mengenai waktu awal pelaksanaan shalat Id terdapat dua pendapat. Pendapat yang paling sahih, dan ditegaskan pengarang kitab Al-Muhadzdzab (Abu Ishaq Asy-Syirazi), penulis kitab Asy-Syamil, Ar-Ruyani dan ulama yang lain adalah bahwa awal waktu pelaksanaan shalat Id mulai dari terbitnya matahari. Yang paling utama adalah menangguhkan shalat Id sampai naiknya matahari seukuran satu tombak,"

Sementara pandangan kedua mengatakan awal waktu salat Id saat matahari naik. Hal ini sebagaimana menurut Muhyiddin Syarf An-Nawawi, dalam Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, juz VII, halaman 7.

(وَالثَّانِيُّ) أَنَّهُ يَدْخُلُ بِارْتِفَاعِ الشَّمْسِ وَبِهِ قَطَعَ البَنْدَنيِجِيُّ وَالْمُصَنِّفُ فِي التَّنْبِيهِ وَهُوَ ظَاهِرُ كَلَامِ الصَّيْدَلَانِىُّ وَالْبَغَوِىُّ وَغَيْرُهُمَا

Artinya: "Pendapat kedua menyatakan bahwa masuknya waktu shalat Id adalah ketika naiknya matahari. Pendapat ini ditegaskan oleh Al-Bandaniji dan Abu Ishaq Asy-Syirazi dalam kitab At-Tanbih. Pendapat ini zhahirnya adalah ucapan Ash-Shaidalani, Al-Baghawi dan selain keduanya,"

Merujuk pada penjelasan tersebut, pendapat yang dianggap paling shahih yaitu awal waktu shalat Id dimulai saat matahari terbit. Sedangkan, akhir waktunya ketika matahari tergelincir.


Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads