Wilayah Jawa Timur saat ini tengah memasuki musim kemarau. Bahkan, puncak kemarau di Jawa Timur diprediksi akan terjadi pada Juli hingga September 2024. Saat terjadi kemarau, masyarakat perlu mengantisipasi serangan heatstroke.
Heatstroke atau serangan panas merupakan kondisi tubuh yang tidak mampu mengontrol kenaikan suhu. Penyebabnya ialah cuaca yang panas.
Di Kota Surabaya, suhu udara sehari-hari sekitar 34 sampai 35 derajat celcius. Hal ini kerap dikeluhkan sebagian masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagaimana mengenali tanda tubuh mengalami heatstroke?
Ada sejumlah tanda dan gejala yang muncul. Pertaman, terjadinya kenaikan suhu secara mendadak, tubuh tidak mampu mengeluarkan keringat hingga kulit memerah, panas dan kering. Lalu, muncul gejala sakit kepala atau pusing, mual dan muntah, serta nadi menjadi lebih cepat dan kuat, pernapasan menjadi lebih cepat dan pendek, hingga terjadi penurunan kesadaran.
Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Ira Purnamasari menjelaskan, salah satu penyebab heatstroke ialah suhu yang panas dan paparan sinar matahari yang terik. Apalagi, saat sedang melakukan aktivitas berat.
"Sedangkan tubuh ketika dehidrasi, lalu disertai kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, obesitas atau tubuh sudah dalam kondisi sakit dan demam, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Karena jika tidak maka akan dapat memicu kerusakan organ vital yang berujung pada kejang dan kematian," kata Ira saat dihubungi detikJatim, Selasa (4/6/2024)
Ira pun membagikan tips agar seseorang tidak mengalami serangan heatstroke saat musim kemarau, apa saja?
1. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Mengantisipasi heatstroke, pentingnya mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Seperti minum satu gelas air atau 300cc atau lebih setiap jam, usahakan minum sebelum haus.
2. Hindari sinar matahari langsung
Salah satu pencegahan terserang heatstroke yakni, hindari terkena sinar matahari langsung, gunakan payung atau penutup kepala untuk melindungi tubuh dari terik matahari, segera semprotkan air atau basahi tubuh yang terkena sinar matahari langsung.
3. Istirahat
Hal yang penting dilakukan saat musim kemarau ialah istirahat yang cukup, tidak memforsir tenaga pada aktivitas.
4. Konsumsi menu bergizi
Mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi juga dapat menghindari heatstroke. Hindari pula minuman manis yang bisa menyebabkan dahaga berlebih dan sebabkan dehidrasi.
5. Cek kesehatan
Pada musim kemarau banyak orang mengalami sakit seperti radang tenggorokan dsn batuk. Antisipasinya biasa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, apalagi jika memiliki riwayat penyakit tertentu.
Selain itu, Ira juga memiliki tips penanganan ketika seseorang mengalami serangan heatstroke.
1. Pindahkan ke suhu dingin
Orang dengan serangan heatstroke segera dibawa ke tempat yang teduh, tempat yang dingin atau ditempatkan ke ruangan ber-AC.
2. Melonggarkan pakaian
Setelah dipindahkan ke ruangan yang lebih dingin, penderita disarankan untuk mengendurkan semua pakaian agar dapat bernapas dan memperoleh oksigen secara maksimal.
3. Kompres
Mengompres penderita serangan heatstroke bisa dilakukan sebagai penanganan. Yakni kompres menggunakan handuk atau kain yang telah dibasahi pada bagian kepala, leher, ketika dan selangkangan atau membasahi badan dengan air dingin.
4. Beri air minum
Jika penderita serangan heatstroke masih dalam kondisi sadar, segera berikan air minum untuk menghidrasi tubuh. Terakhir, segera mencari pertolongan medis.
(hil/iwd)