Pengertian, Syarat hingga Ketentuan Wukuf di Arafah 2024

Pengertian, Syarat hingga Ketentuan Wukuf di Arafah 2024

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Senin, 03 Jun 2024 19:16 WIB
Tenda-tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023). (Tim MCH 2023/Wahyu Putro Arinto)
Ilustrasi wukuf di arafah/Foto: (Tim MCH 2023/Wahyu Putro Arinto)
Surabaya - Puncak ibadah haji, wukuf di Arafah jadi momen yang dinanti para jemaah. Bagi para jemaah haji, memahami pengertian dan syarat wukuf penting untuk memastikan kelancaran dan kesempurnaan ibadah haji.

Tahap wukuf ini dilaksanakan di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan inti dari ibadah haji. Para jemaah haji akan berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa, memohon ampunan dan merenungkan diri.

Wukuf di Arafah merupakan salah satu dari rukun haji, selain ihram, tawaf ifadah, sa'i, cukur, dan tertib. Jika seorang jemaah haji tidak melaksanakan salah satu dari rukun-rukun ini, maka hajinya dianggap tidak sah.

Apa Itu Wukuf?

Dikutip dari situs resmi Kemenag RI, wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang menjadi puncak dari pelaksanaan haji. Pada saat wukuf, seluruh jemaah haji berkumpul di Padang Arafah pada waktu dan tempat yang sama, mengenakan pakaian ihram seragam berwarna putih.

Hal ini menciptakan kesetaraan tanpa memandang status sosial, suku, atau warna kulit, di mana semua berdiri di hadapan Allah SWT sebagai hamba yang setara.


Wukuf di Arafah esensialnya mencakup tiga hubungan utama:

1. Shilatul Iman (Keterhubungan Keimanan)

Wukuf melambangkan ketauhidan dan keimanan, di mana jemaah haji dari berbagai belahan dunia bersatu dalam doa dan permohonan ampun kepada Allah SWT.

Ini mencerminkan kesatuan iman dan pengakuan terhadap kebesaran Allah SWT.

2. Shilatul Arham (Keterhubungan Kemanusiaan)

Wukuf memperkuat ikatan persaudaraan antar umat manusia, mengingatkan bahwa semua berasal dari satu nenek moyang, Nabi Adam AS.

Momen ini menekankan nilai-nilai kemanusiaan seperti tolong-menolong, kasih sayang, dan akhlak mulia.

3. Shilatul Hadharah (Keterhubungan Peradaban)

Wukuf juga menjadi sarana pertukaran pengetahuan dan budaya antar bangsa, memperkaya wawasan tentang keberagaman peradaban dan kebesaran Allah yang menciptakan berbagai warna kulit dan bahasa.

Tiga hubungan ini sesuai dengan yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam QS Al Hujarat: 13 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti."

Inti dari wukuf di Arafah adalah makrifat, yaitu pemahaman dan penghayatan mendalam tentang penciptaan diri dan kebesaran Allah SWT. Jemaah haji diharapkan menyadari keterbatasan sebagai manusia, baik dalam usia, kekuatan fisik, maupun kemampuan berpikir, dan mengakui bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara menuju kehidupan akhirat yang kekal.


Syarat Dokumen untuk Jemaah Wukuf di Arafah

Masih dilansir dari situs resmi Kemenag RI, berikut adalah daftar dokumen yang harus dimiliki oleh jemaah untuk melakukan wukuf di Arafah.

1. Paspor

Dokumen perjalanan internasional yang wajib dimiliki oleh setiap jemaah.

2. Visa haji

Visa khusus untuk melaksanakan ibadah haji, bukan visa jenis lain. Visa ini menjadi syarat utama untuk bisa melakukan wukuf di Arafah.

3. Smart card

Mulai tahun ini, Arab Saudi mengeluarkan Smart Card yang harus dimiliki oleh setiap jemaah. Smart Card ini berfungsi sebagai alat identifikasi saat memasuki wilayah mashaer (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Sebagai tambahan, Smart Card diaktivasi oleh petugas Maktab secara bertahap dan kemudian dibagikan kepada jemaah. Selain itu, pemeriksaan dokumen akan dilakukan oleh petugas Saudi di berbagai lokasi, termasuk Masjidil Haram dan Nabawi, untuk memastikan jemaah memiliki visa haji.

Pemeriksaan dokumen juga diperketat di check point masuk kota Makkah. Petugas akan memastikan bahwa setiap jemaah yang masuk ke Makkah memiliki visa haji dan supir yang membawa jemaah memiliki izin masuk ke Makkah.


Ketentuan Pelaksanaan Wukuf di Arafah

Ketentuan pelaksanaan wukuf tercantum dalam buku 'Tuntunan Manasik Haji dan Umrah' yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Berikut adalah rinciannya:

1. Wukuf dilakukan setelah khutbah wukuf dan salat jamak qashar taqdim Zuhur dan Ashar
2. Wukuf dilakukan dalam suasana tenang, khusyu' dan tawadhu' kepada Allah
3. Wukuf dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri
4. Selama wukuf, jemaah memperbanyak zikir, istighfar, salawat dan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW
5. Dalam melaksanakan wukuf, seseorang tidak dipersyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Karena itu, perempuan yang sedang haid atau nifas boleh melaksanakan wukuf.
6. Jemaah haji yang sakit dan berada dalam perawatan di rumah sakit atau KKHI dan memungkinkan dibawa ke Arafah bisa melaksanakan wukuf lewat proses safari wukuf.


Kapan Wukuf di Arafah saat Haji 2024

Jadwal wukuf di Arafah untuk pelaksanaan ibadah haji 2024 tercantum dalam Rencana Perjalanan Haji 1445 H/2024 M. Wukuf di Arafah untuk ibadah haji tahun ini jatuh pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 /9 Dzulhijjah 1445.

Dengan memahami pentingnya wukuf di Arafah sebagai puncak ibadah haji, jemaah diharapkan dapat menjalankannya dengan khusyuk dan penuh kesadaran. Semoga informasi ini membantu para calon haji dalam mempersiapkan diri dan menjalankan ibadah dengan sempurna.


Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(dpe/fat)


Hide Ads