BPBD Jatim mengatakan bulan Juni ini Jatim sudah masuk musim kemarau. Ada sejumlah daerah di Jatim yang menjadi langganan kekeringan selama musim kemarau.
"Ada sejumlah daerah biasanya langganan kekeringan. Itu berdasar data kami sepanjang 5 tahun terakhir," ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Surabaya, Sabtu (1/6/2024).
Gatot menyebut daerah rawan kekeringan yakni di Bangkalan, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Trenggalek, Bondowoso, hingga Bojonegoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPBD Jatim, kata Gatot kini tengah mendata kembali daerah rawan kekeringan dalam tiga kategori. Pertama kategori kering kritis ialah sebuah pemukiman warga yang berjarak lebih dari 3 km dari sumber air.
Untuk kategori kering langka, jarak pemukiman warga dengan sumber air yakni 0,5 km hingga 3 km. Lalu untuk kering langka terbatas, jarak pemukiman warga dengan sumber air yakni 0,1 km sampai 0,5 km.
Berdasarkan data tahun 2023, kekeringan di Jatim melanda 23 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, 232 kecamatan dan 699 desa/kelurahan mengalami kering kritis.
"BPBD Jatim bersama BPBD kabupaten/kota menyiagakan untuk pengiriman air bersih mengantisipasi kekeringan, terutama untuk wilayah yang masuk kategori kering kritis," jelasnya.
"Sekarang juga teman-teman balai besar wilayah sungai menyiapkan tempat-tempat penampungan air untuk membantu sektor pertanian," tambahnya.
Gatot meminta warga pro aktif untuk melapor ke BPBD setempat jika terjadi kekeringan. BPBD memastikan akan memberi dropping air bersih untuk mengantisipasi dampak kekeringan.
"Kami harap warga juga untuk aktif melapor ke BPBD setempat, karena sudah disiapkan posko di masing-masing kabupaten/kota mengantisipasi kekeringan," ujarnya.
Gatot mengatakan kemarau tahun ini diprediksi hanya 6 bulan, dibanding tahun lalu yang lebih lama. Menurutnya musim kemarau tidak hanya berpotensi pada kekeringan, namun juga kebakaran hutan dan lahan.
"Semoga tahun ini musim kemaraunya tidak terlalu lama seperti tahun kemarin. Sehingga ini menguntungkan bagi kami karena distribusi air bersih tidak selama dan sebanyak tahun kemarin," pungkasnya.
(faa/iwd)