Viral Nenek Sakit di Ponorogo Ditandu Bambu gegara Jalan Rusak

Viral Nenek Sakit di Ponorogo Ditandu Bambu gegara Jalan Rusak

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 30 Mei 2024 17:54 WIB
Ponorogo -

Video seorang nenek digotong puluhan warga menuruni bukit yang akses jalannya berupa tanah, viral di media sosial hingga aplikasi perpesanan. Video berdurasi 24 detik itu menjadi sorotan warga.

Nenek tersebut terpaksa harus digotong karena sakit, demi bisa mendapat perawatan kesehatan yang layak. Tampak, warga gotong royong menggotong seorang nenek dengan dudukan yang dipasang di sebilah bambu.

Setelah ditelusuri, kejadian ini berlangsung di Lingkungan Wonopuro, Dukuh Sidowayah, Desa Sidoharjo, Jambon, Ponorogo. Nenek yang digotong itu bernama Boirah (80). Ia mengalami sakit jantung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari Selasa (28/5) lalu mbah kan sakit, karena akses jalan tidak bisa dilalui mobil. Akhirnya dipikul," tutur anak Boirah, Sakim kepada wartawan, Kamis (30/5/2024).

Sakim menerangkan, kondisi jalan di desanya memang rusak parah. Bahkan masih berupa tanah liat. Saat musim hujan, jalan di lingkungan Wonopuro ini juga licin.

ADVERTISEMENT

"Warga sini memang kebiasaannya kalau ada yang sakit perlu diperiksa, biasanya digotong ke bawah untuk dapat pengobatan, nanti pulang ke rumah ya digotong lagi," terang Sakim.

Menurutnya, jalanan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Bahkan, roda dua pun sulit jika tidak terbiasa melintasi jalan ini.

"Jaraknya sekitar 2 kilometer biasanya butuh waktu 20 menit buat ke bawah atau jalan raya," jelas Sakim.

Sementara itu, warga lain, Daimin menambahkan kondisi ini sudah berlangsung sejak dulu. Warga sudah terbiasa bergotong-royong menggotong warga yang sakit, melahirkan maupun meninggal dunia. Baik dari arah bawah maupun dari atas bukit.

"Jadi harus digotong atau dipikul, karena kendaraan kesulitan aksesnya," ungkap Daimin.

Bahkan karena sulitnya akses jalan ini, dokter dan bidan enggan memeriksa warga Dukuh Sidowayah. Padahal, di lokasi ini ada 140 jiwa dari 37 KK.

"Bidan, dokter ke sini nggak mau, karena jalannya nggak bisa dilewati kendaraan," imbuh Daimin.

Daimin menceritakan, pernah dua kali kejadian, ada warga yang ingin melahirkan dan hendak dibantu bidan. Namun saat di tengah perjalanan dan digotong warga, tiba-tiba ia melahirkan. Akhirnya, tidak jadi dibawa ke bidan. Justru dibawa kembali di rumah untuk perawatan.

"Obatnya saja yang dibelikan di bawah, terus dibawa pulang," pungkas Daimin.

(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads