Penyidikan secara maraton digelar oleh penyidik Kejari Bojonegoro hari ini. Sedikitnya 19 kepala desa di Kecamatan Kedungadem dimintai keterangan gegara kasus mobil siaga desa.
"Ada 19 kades di kecamatan Kedungadem yang kami periksa terkait kegiatan pengadaan mobil siaga desa," jelas Kepala Seksie Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Bojonegoro Aditia Sulaeman, Selasa (28/5/2024).
Aditia menegaskan jika Kejari Bojonegoro serius menangani penyidikan dugaan tindak pidana korupsi. Terbukti proses pemeriksaan hingga hari ini terus berlangsung. Bahkan sudah ada ratusan kepala desa di beberapa kecamatan yang telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total hingga hari ini ada sekitar 150 kepala desa yang telah dipanggil, ya," kata Aditia Sulaeman.
Selain memeriksa kades penerima dana bantuan keuangan desa untuk pengadaan mobil siaga, pihaknya juga telah memeriksa pejabat OPD di lingkup Pemkab Bojonegoro yang mengetahui seluk beluk proses BKK Mobil siaga desa.
Dikonfirmasi di waktu yang berbeda, Arwan selaku kepala Dinas Sosial Pemkab Bojonegoro kepada detikJatim pasca diperiksa Kejari mengaku tidak tahu menahu soal uang cashback yang ramai diterima oknum kades atau oknum panitia pengadaan mobil di tingkat desa.
"Saya nggak tahu soal cashback ya, itu yang tau penyedia barang dan pihak desa. Karena yang melakukan pengadaan pihak desa," kata Kadinsos Arwan.
Sementara itu, hingga hari ini uang cashback pengadaan mobil siaga yang telah diserahkan oleh sebagian kades kepada penyidik Kejari baru terkumpul Rp 1,6 miliar.
(dpe/iwd)