Muhammad Bahrudin Kurniawan (46) dan Izzatul Laila (41), pasangan suami istri (Pasutri) guru agama Islam di Kabupaten Jombang bersyukur bisa berangkat ke tanah suci untuk menunaikan haji berdua. Pasangan ini mendaftar haji dari hasil beasiswa dan berbagai lomba yang dimenangkan.
Izzatul merupakan guru di SMAN 2 Jombang dan Bahrudin adalah guru di SMPN 2 Jombang sekaligus pembina tahfiz Al-Qur'an. Keduanya memiliki segudang prestasi baik mendapat beasiswa dari Kemenag hingga memenangkan berbagai lomba.
Pasutri ini mendaftar haji pada 2012 dengan uang tabungan Rp 1 juta ditambah sisa uang beasiswa dari Kemenag RI jurusan supervisi pendidikan Islam. Kemudian untuk biaya pelunasan mereka mengumpulkan sebagian dari hasil memenangkan berbagai lomba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelebihan uang beasiswa saya Rp 30 juta selama kuliah sudah dipotong pendidikan, study ke luar negeri juga, suami juga Rp 30 juta. Ketika lebih kami tabung untuk haji, menang-menang lomba juga saya tabung khusus haji," kata Izza jemaah haji kloter 63 ditemui detikJatim di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Selasa (27/5/2024).
"Uang-uang khusus saya kumpulkan dari hasil prestasi. Tidak mengambil alokasi dana lain. Proses saya jadi guru berprestasi karena bisa membimbing siswa berprestasi," tambahnya.
Ibu dua anak ini menjuarai puluhan lomba. Di antaranya Juara 1 Guru PAI berprestasi Provinsi Jatim, peringkat 5 Olimpiade Guru PAI tingkat Nasional, Juara 1 guru prestasi Kementerian Agama Kabupaten Jombang dan Dispendik Jombang, hingga Juara 1 Guru PAI Inspiratif Kemenag Kabupaten Jombang.
Banyaknya prestasi yang diraih itu tidak serta-merta untuk dirinya sendiri. Dia mendedikasikan berbagai prestasi itu sebagai motivasi untuk mendorong anak didiknya agar lebih bersemangat dalam mengejar prestasi.
"Untuk murid-murid saya belikan buku, referensi untuk menunjang prestasi anak didik. Karena prestasi saya sesungguhnya untuk mendorong murid berprestasi," ujarnya.
Bahrudin juga memiliki banyak prestasi dari lomba hingga menjadi narasumber. Bahkan memiliki prestasi dalam membina siswa dan mengantarkan sampai tingkat Jatim hingga nasional.
"Mendapatkan beasiswa S2 di tahun 2012-2014. Sebagian dari hadiah lomba disisihkan untuk haji. Lomba dari menulis, debat dan lainnya. Sedikit-sedikit dikumpulkan. Alhamdulillah dari rejeki itu bisa daftar Januari 2012," kata Bahar sapaan akrabnya.
Ia dan istrinya juga dipercaya oleh Kemendikbud dan Kemenag untuk mengisi berbagai kegiatan, lalu hasilnya dikumpulkan. Penghasilan guru juga disisihkan untuk ditabung berangkat haji.
Ikhtiar dan sikap konsisten menabung untuk menunaikan rukun Islam kelima itu berbuah manis. Mereka berangkat ke tanah suci hari ini, Selasa (28/5/2024), dari Embarkasi Surabaya. Sebagai bentuk syukur, mereka berkomitmen membantu jemaah haji lansia rombongannya saat tiba di tanah suci.
"Kami berusaha membantu rombongan semoga haji bareng-bareng, tertunaikan, karena haji masih ramah lansia. Kami bareng-bareng membantu sisi pengetahuan maupun praktik. Itu sebagai bentuk syukur kami," ujarnya.
Adapun doa khusus ketika di tanah suci nanti, selain untuk diri sendiri dan keluarga, juga untuk pesantren milik mereka yang baru dibuka pada 8 Mei agar bisa menjadi tempat para santri atau santriwati berprestasi.
"Tahun ini merintis Pesantren Tahfidzul Qur'an Sabiqun Bil Khoirot, Jombang. Sudah 6 orang mendaftar, sudah ada yang menyimak hafalan Quran. Harapan kami di haji, pesantren berkembang menjadi para santri menghafal Quran dan berprestasi," pungkasnya.
(dpe/iwd)