Wisatawan Kena Getok Rp 400 Ribu, Belum Ada Aturan Baku Tarif Ojek Bromo

Wisatawan Kena Getok Rp 400 Ribu, Belum Ada Aturan Baku Tarif Ojek Bromo

Muhajir Arifin - detikJatim
Minggu, 26 Mei 2024 20:45 WIB
Jip di Bromo
Gunung Bromo (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Pasuruan -

Beredar video menunjukkan wisatawan Bromo mengaku kena 'tembak' tarif oleh pelaku jasa ojek. Tarif ojek selama ini memang tidak ada patokan yang baku.

Camat Tosari Hendi Candra Wijaya mengatakan pihaknya tengah mencari tukang ojek yang dimaksud dan belum memastikan lokasi dalam video itu. Hal itu tidak mudah kerena jasa ojek wisata Bromo, khususnya di Tosari, tidak memiliki paguyuban.

"Beda dengan hardtop, PKL, asongan dan pelaku wisata lainnya yang sudah ada paguyubannya, ojek wisata itu belum ada paguyuban. Jumlahnya tidak tercatat," kata Hendi, Minggu (26/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendi mengakui karena tidak ada paguyuban, jasa ojek berpotensi merugikan wisatawan.

"Karena belum ada paguyuban sehingga terkesan tidak ada aturan atau tidak ada kesepakatan, termasuk tarif, termasuk standar kendaraan yang dipakai itu belum tersentuh," jelas Hendi.

ADVERTISEMENT

Jumlah tukang jasa ojek juga tidak terbatas. "Bisa aji mumpung. Misal (warga) sedang ke ladang, ada orang butuh, ya ngojek," ungkal Hendi.

Ditegaskan Hendi, pihaknya belum memastikan oknum tukang ojek yang dimaksudkan berasal dari mana. Lokasi juga belum dipastikan.

"Dulu kan pernah ada, turis mengaku hampir dipecahkan di sini (wilayah Tosari), tapi pelakunya bukan dari Tosari," pungkasnya.

Sebuah video menunjukkan wisatawan Bromo mengadu ke media sosial karena merasa dirugikan pelaku jasa ojek. Ia mengaku kena 'tembak' tarif.

"Kalau naik ojek ke sini, jangan sampai ketipu ya gays. Tadi perjanjian cepek (seratus ribu)... Sampai sini kita ditembak empat ratus (ribu)," kata wisatawan tersebut dalam video viral yang dilihat detikJatim, Minggu (26/5/2024).

Sayangnya, wisatawan itu tidak menyebutkan detail kejadian. Misalnya, yang dia maksud Rp 400 ribu itu tarif satu orang atau empat orang. Pasalnya dalam video itu, tampak empat orang empat wisatawan. Dia juga tidak menyebutkan waktu dan tempat kejadian.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads