Wacana PKB Jatim yang ingin membuat poros baru di Pilgub Jatim 2024 santer dibincangkan akhir-akhir ini. PKB bisa semakin kuat jika berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) untuk melawan petahana Khofifah Indar Parawansa.
Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt menyebut, saat ini PKB dan PDIP merupakan dua partai terbesar di Jatim. Kebetulan, untuk Pilgub Jatim dua partai ini belum menentukan pilihannya.
"PKB-PDIP wujud perpaduan nasionalis-religius. Tentu akan sangat mumpuni jika dua partai ini bergabung dan menciptakan koalisi melawan petahana," kata Baihaki kepada detikJatim, Minggu (26/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengenalnya koalisi 'semangka'. tentu jika ini terwujud akan menjadi kekuatan sepadan bagi koalisi Ibu Khofifah," lanjutnya.
Baihaki kemudian mengulas hasil survei terbarunya, di mana ada nama yang diwacanakan akan diusung PKB yakni KH Marzuki Mustamar.
Dalam survei ARCI, pasangan Marzuki Mustamar saat disimulasikan berpasangan dengan kader PDIP, Achmad Fauzi Wongsojudo mempunyai elektabilitas 31,9%.
"Saya kira duet Kiai Marzuki Mustamar-Fauzi lebih kompetitif dan berpotensi menjadi lawan yang tangguh bagi incumbent," ulasnya.
Menurut Bihaki, pasangan Marzuki-Fauzi lebih realistis dan kokoh secara dukungan politik dibanding nama lain yang digandeng Marzuki, seperti nama Ida Fauziyah dan Thoriqul Haq.
Dia mengatakan, pasangan Marzuki-Fauzi mempunyai beberapa kelebihan. Di antaranya diusung dari dua parpol pemenang di Jatim yakni PKB dan PDIP. Sehingga, arus dukungan jika kedua parpol tersebut dipastikan akan mengalir deras.
"Basis Nahdliyin dan nasionalis akan bersatu. Mengingat kedua tokoh itu berasal dari PKB dan PDIP sehingga akan memunculkan dukungan yang besar dari masing-masing pemilih di parpol tersebut," tambahnya.
Selain pendukung dari warga Nahdliyin dan basis massa parpol, sosok Achmad Fauzi yang mewakili masyarakat Madura juga akan memunculkan arus dukungan yang besar di Pilgub Jatim.
"Ini juga akan menjadi kelebihan pasangan tersebut, karena memang akan muncul basis pendukung dari warga Madura yang menyebar di Jatim. Terutama di wilayah pantura, tapal kuda dan Jawa Timur bagian timur," jelasnya.
Baihaki menambahkan, tanpa dukungan dari PDIP, koalisi yang akan digalang PKB dalam Pilgub Jatim mendatang akan sulit menandingi kekuatan petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak yang diusung parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baihaki lantas berpendapat, jika poros PKB-PDI Perjuangan terwujud, akan menjadikan Pilgub Jatim 2024 semakin menarik dan diprediksi berjalan sengit.
"Kalau benar koalisi semangka ini terjadi, tentu akan sangat seru dan Pilgub Jatim 2024 kemungkinan besar akan berjalan ketat," tandasnya.
(hil/dte)