Kisah Penjual Kerupuk Asal Probolinggo Sukses Naik Haji Bareng Suami

Kisah Penjual Kerupuk Asal Probolinggo Sukses Naik Haji Bareng Suami

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 25 Mei 2024 20:00 WIB
Penjual kerupuk asal Probolinggo Nur Hasanah (49) kini bisa naik haji bersama suaminya.
Penjual kerupuk asal Probolinggo Nur Hasanah yang kini bisa naik haji bersama suaminya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Penjual kerupuk di pasar tradisional Probolinggo, Nur Hasanah (49) akhirnya berangkat haji tahun ini. Setiap harinya, ia menabung Rp 5.000 sampai bisa mendaftar haji pada tahun 2011 dan ingin penyakitnya sembuh.

Hasanah menceritakan bahwa pekerjaannya setiap hari memasak dan mengemasi sendiri kerupuk yang akan dia jajakan. Selanjutnya kerupuk itu dijual di Pasar Wonoasih, Probolinggo.

"Setiap hari, saya setelah subuh berangkat ke pasar jualan kerupuk, kerupuknya macam-macam, goreng sendiri di rumah," kata Hasanah di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Sabtu (25/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dirinya, anaknya juga berjualan pukul 15.00 WIB sampai subuh. Setelah salat subuh dia gantikan hingga pukul 09.00 WIB.

Hasanah menjual bermacam-macam kerupuknya dengan harga berbeda-beda per biji. Dagangnya juga tak selalu ludes terjual, terkadang masih ada sisa.

ADVERTISEMENT

"Kerupuk direntengin harganya Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu, itu per-10 bijinya. Kalau lagi rame ya uangnya bisa Rp 1,2 juta tapi itu kotor. Terus kalau sepi kadang dapat Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu," jelasnya.

Berkat berjualan kerupuk, Hasanah dan suaminya, Kholili (59) bisa daftar haji tahun 2011 silam. Pasangan suami istri ini percaya kerupuk yang mereka jual bisa mengantar mereka hingga ke tanah suci Makkah.

"Setiap hari nabung Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu begitu, pokoknya setiap hari tidak pernah kosong. Senang sekali, enggak menyangka karena cuman jualan kerupuk tapi bisa naik haji," ceritanya.

Hasanah dan Kholili pun akhirnya menjalankan rukun Islam kelima dan tergabung dalam kloter 43 di Embarkasi Surabaya. Di tanah suci nanti, ia berdoa agar diberikan kesembuhan penyakit yang dia derita saat ini.

"Kondisi saya seperti ini. Susah jalan. Suami saya juga sudah 3 tahun ini sakit stroke tetapi Alhamdulillah kami bisa berangkat. Semoga semua doa diijabah sama Allah SWT," harapnya.




(dpe/dte)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim


Hide Ads