Hal ini seperti dikatakan Sunaryono selaku kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku tidak bisa banyak berkomentar, mengingat lokasi tersebut sudah masuk wilayah kerja BBTNBTS. Apalagi pihak desa, katanya, tidak mengetahui proses sebelum puluhan elf itu masuk lautan pasir Bromo.
"Jadi, masalah diizinkan pihak BB TNBTS kami tidak tahu persis, yang jelas itu ranahnya TNBTS," ungkap Sunaryono saat ditemui detikJatim, Sabtu (25/5/2024).
Baca juga: Viral Rombongan Elf Masuk Lautan Pasir Bromo |
Ia mengungkapkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait mengenai apa saja yang berhubungan dengan wisatawan di Bromo. Ia juga menekankan agar semua pihak mematuhi aturan yang berlaku.
"Kami sering menyampaikan jika keterkaitan kenyamanan wisatawan, ayo duduk bersama, dan juga aturan yang ada dipatuhi bersama," terangnya.
Sunaryono pun menyesalkan masuknya kendaraan selain kendaraan wisata di kawasan lautan pasir Bromo. Ia menilai yang dilakukan rombongan 22 elf itu merugikan pelaku wisata setempat, terutama pengusaha jip. Rombongan elf yang menerobos masuk lautan pasir Bromo dipastikan berimbas pada pelaku wisata.
"Kalau dikatakan melanggar memang iya, karena di situ memang jalur jip. Tapi kami kembalikan lagi, apakah pihak wisatawannya sudah memesan jip atau tidak, kami tidak tahu. Tapi pelaku usaha ini, pastinya kena imbas," kata Sunaryono, Sabtu (25/5/2024).
Pasalnya, sesuai aturan, hanya kendaraan wisata dan petugas yang diizinkan masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sedangkan, kendaraan pribadi maupun umum yang tidak memenuhi spesifikasi dan teknis tertentu dilarang melintas.
Kendaraan roda empat selain dari paguyuban jip dibatasi hanya sampai pintu masuk Cemorolawang, Wonokitri, dan Jemplang. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BBTNBTS nomor : SK.88/21/BT.1/2012 tentang Pengaturan Transportasi Kendaraan di Kawasan Lautan Pasir pada 20 Desember 2012.
Sebelumnya, video viral berdurasi 36 detik yang direkam pelaku usaha jip memperlihatkan puluhan elf ditumpangi wisatawan melintas di lautan pasir Bromo. Diduga rombongan elf itu masuk melalui pintu Cemorolawang.
Pada awal rekaman terlihat elf berwarna silver berjalan beriringan, di depannya ada elf bermotif Doraemon dan berwarna biru dengan corak hitam. Sementara ketika perekam berusaha mendahului rombongan elf itu tampak masih ada beberapa elf lain yang sudah lebih dulu.
Pada bagian jendela mobil elf tersebut juga dipasang kertas seperti penanda nomor urut kendaraan. Dalam rekaman terlihat ada kertas yang bertuliskan angka 8 yang ditempel di jendela dekat pintu penumpang.
(irb/fat)