Tim ahli dari Kemenhub dilibatkan penyelidikan kecelakaan bus pariwisata Bimario menabrak truk di KM 694+600A Tol Jombang menewaskan 2 orang. Tim ahli menyatakan bus nopol W 7422 UP itu laik jalan.
Tim ahli dari Kemenhub berjumlah 3 orang. Salah satunya Koordinator Satuan Pelayanan UPPKB Trowulan, Imam Nawaji. Dibantu Dishub Jombang, mereka memeriksa kelaikan jalan bus pariwisata Bimario nopol W 7422 UP di kantor Satlantas Polres Jombang. Tim ahli juga menggali keterangan dari sopir bus nahas tersebut.
"Kami meminta keterangan dari sopir bus. Keterangannya memang kesalahan manusia. Untuk bus sebelum berangkat sudah dicek semua. Dia (sopir bus) mengakui bahwa mengantuk," terangnya kepada wartawan di kantor Satlantas Polres Jombang, Kamis (23/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam menjelaskan, sopir bus pariwisata Bimario mengemudi sendirian tanpa sopir cadangan. Namun, si sopir selalu istirahat setiap rombongan mampir di objek wisata. Terakhir di rest area KM 627A, Saradan Madiun sekitar 67 Km sebelum lokasi kecelakaan.
"Di setiap tempat rekreasi dia istirahat, Terakhir di Madiun, dia sempat tidur. Sebelum kecelakaan dia sudah terasa mengantuk, mau istirahat, tapi nanggung karena mau exit tol," ungkapnya.
Imam kemudian menyinggung kecepatan bus pariwisata Bimario saat kecelakaan. "Yang jelas dari GPS waktu itu menunjukkan kecepatan 108 Km/Jam, itu pernyataan perusahaan yang dikontrol melalui GPS," ujarnya.
Sedangkan terkait kondisi bus, Imam memastikan laik jalan. "Kalau kendaraan fixed semua, KPS hidup, uji KIR juga berlaku, ban juga memenuhi syarat semua. Itu memang murni dari faktor manusia," tandasnya.
Bus pariwisata Bimario berisikan 51 orang. Terdiri dari 30 siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, 9 guru, 5 mahasiswa magang, 5 keluarga siswa dan guru, serta 1 sopir dan 1 kernet bus.
Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari itu dalam perjalanan pulang study tour dari Yogyakarta menuju ke Malang. Bus nopol W 7422 UP dikemudikan Yanto (36), warga Dusun Bendorejo, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar seorang diri tanpa sopir cadangan.
Bus sarat penumpang itu melaju dari barat ke timur di ruas Tol Jomo. Sampai di KM 694+600A, Desa Kedungmlati, Kesamben, Jombang pada Selasa (21/5) sekitar pukul 23.45 WIB, bus mendadak oleng ke kiri hingga menabrak bagian belakang truk Mitsubishi nopol N 9674 UH yang melaju searah di depannya.
Truk bermuatan gerabah itu dikemudikan Arif Yulianto (37), warga Jalan A Yani, Lawang, Malang. Sejak menabrak sampai terhenti, moncong bus yang ringsek menancap pada bak belakang truk. Polisi menduga kecelakaan ini dipicu sopir bus yang mengalami micro sleep.
Kerasnya tabrakan menyebabkan bagian depan bus hancur. Selain itu, 2 korban tewas dan 15 korban luka. Dua korban tewas merupakan kernet bus, Edy Sulistiyono (46), warga Dusun Semanding RT 002/009, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari Edy Crisna Handaka (62), warga Jalan Kebonsari 1/77 RT 3/1, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang.
(abq/fat)