Penyelidikan Laka Maut Bus Study Tour SMP PGRI Libatkan Tim Ahli Kemenhub

Penyelidikan Laka Maut Bus Study Tour SMP PGRI Libatkan Tim Ahli Kemenhub

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 23 Mei 2024 16:51 WIB
Penyelidikan bus study tour SMP PGRI Wonosari tabrak truk di Tol Jombang libatkan tim ahli Kemenhub
Penyelidikan bus study tour SMP PGRI Wonosari tabrak truk di Tol Jombang libatkan tim ahli Kemenhub (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Penyelidikan kecelakaan bus pariwisata Bimario menabrak truk di KM 694+600A Tol Jombang yang menewaskan 2 orang, melibatkan tim ahli dari Kemenhub. Tim ahli dilibatkan untuk mengungkap kemungkinan faktor pemicu kecelakaan maut ini selain karena sopir tertidur.

Tim ahli dari Kemenhub berjumlah tiga orang. Mereka memeriksa kelaikan jalan bus pariwisata Bimario nopol W 7422 UP di kantor Satlantas Polres Jombang. Tim ahli juga menggali keterangan dari sopir bus nahas tersebut.

"Hari ini kami datangkan saksi ahli dari Kemenhub untuk menguji kelayakan jalan bus tersebut," kata Kasat Lantas Polres Jombang AKP Nur Arifin kepada wartawan di lokasi, Kamis (23/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifin menjelaskan, pelibatan tim ahli dari Kemenhub untuk menemukan kemungkinan faktor lain yang memicu kecelakaan maut ini. Yaitu dari sisi kelaikan jalan bus.

Selanjutnya, pihaknya akan menggelar perkara ini setelah tim ahli menyerahkan analisisnya. Pihaknya juga menunggu hasil analisis dari Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim.

ADVERTISEMENT

"Kami menggali kemungkinan penyebab lain kecelakaan. Apabila telah keluar hasil pemeriksaan ahli dan dari TAA Ditlantas Polda Jatim, kami segera laksanakan gelar," jelasnya.

Sejauh ini, lanjut Arifin, bakal ada 13 saksi yang diperiksa. Mulai dari sopir bus, sopir dan kernet truk, sejumlah penumpang bus, tim ahli dari Kemenhub, serta Tim TAA Ditlantas Polda Jatim. Sedangkan pihak sekolah dan PO tergantung hasil analisis ahli.

"Kalau diperlukan kami akan panggil pihak sekolah dan pihak PO. Intinya kami melihat dulu hasil pemeriksaan para ahli," terangnya.

Hingga sore ini, sopir bus pariwisata Bimario masih diamankan di kantor Satlantas Polres Jombang. Namun, statusnya masih saksi.

"Untuk menetapkan tersangka kami butuh mengumpulkan bukti lagi, makanya hari ini kami periksa beberapa ahli. Kami akan mengecek adanya faktor lain yang menyebabkan kecelakaan tersebut," tandas Arifin.

Bus pariwisata Bimario berisikan 51 orang. Terdiri dari 30 siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, 9 guru, 5 mahasiswa magang, 5 keluarga siswa dan guru, serta 1 sopir dan 1 kernet bus.

Sebelumnya, rombongan SMP PGRI 1 Wonosari itu dalam perjalanan pulang study tour dari Yogyakarta menuju ke Malang. Bus nopol W 7422 UP dikemudikan Yanto (36), warga Dusun Bendorejo, Desa Gembongan, Ponggok, Blitar seorang diri tanpa sopir cadangan.

Bus sarat penumpang itu melaju dari barat ke timur di ruas Tol Jomo. Sampai di KM 694+600A, Desa Kedungmlati, Kesamben, Jombang pada Selasa (21/5) sekitar pukul 23.45 WIB, bus mendadak oleng ke kiri hingga menabrak bagian belakang truk Mitsubishi nopol N 9674 UH yang melaju searah di depannya.

Truk bermuatan gerabah itu dikemudikan Arif Yulianto (37), warga Jalan A Yani, Lawang, Malang. Sejak menabrak sampai terhenti, moncong bus yang ringsek menancap pada bak belakang truk. Polisi menduga kecelakaan ini dipicu sopir bus yang mengalami micro sleep.

Kerasnya tabrakan menyebabkan bagian depan bus hancur. Selain itu, 2 korban tewas dan 15 korban luka. Dua korban tewas merupakan kernet bus, Edy Sulistiyono (46), warga Dusun Semanding RT 002/009, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari Edy Crisna Handaka (62), warga Jalan Kebonsari 1/77 RT 3/1, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang.




(hil/fat)


Hide Ads