Keseruan Mahasiswa IAIN Ponorogo Menimba Ilmu Jurnalistik di detikJatim

Keseruan Mahasiswa IAIN Ponorogo Menimba Ilmu Jurnalistik di detikJatim

Auliyau Rohman - detikJatim
Rabu, 22 Mei 2024 21:43 WIB
IAIN Ponorogo Menimba ilmu ke detikJatim
Mahasiswa IAIN Ponorogo Menimba ilmu ke detikJatim (Foto: Deny Prastyo)
Surabaya -

Kantor detikJatim kembali mendapatkan kunjungan dari mahasiswa. Kali ini kunjungan itu datang dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.

Kunjungan dilakukan 40 mahasiswa dengan 10 pendamping dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD). Mereka datang untuk melakukan kunjungan studi wawasan serta belajar langsung ilmu kejurnalistikan.

"Kami membawa anak didik kami jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ke kantor detikJatim agar bisa melihat secara langsung bagaimana suatu berita dibuat dan diolah hingga disajikan," ujar Kaprodi KPI Kayyis Fithri Ajhuri saat bertemu dengan Kepala Redaksi detikJatim Budi Hartadi, Rabu (22/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kunjungannya, para mahasiswa langsung melihat dapur redaksi detikJatim di lantai 2 tempat proses penyajian berita selama ini. Bagaimana berita dibuat dari tempat kejadian, kemudian dikirim ke redaksi dan diolah oleh asisten redaktur dan redaktur.

IAIN Ponorogo Menimba ilmu ke detikJatimPara dosen IAIN Ponorogo pendamping mahasiswa bersama Kepala Redaksi detikJatim Budi Hartadi (Foto: Deny Prastyo)

Para mahasiswa juga mendapat penjelasan tentang sejarah detikcom dan detikJatim. Dijelaskan juga tentang jenis berita, traffic, jam kerja jurnalis, bagaimana berita dibuat, tantangan menjadi wartawan, rubrik khas detikJatim, dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

Salah satu mahasiswa, Sania, bertanya bagaimana bisa berita di detikcom dibuat begitu cepatnya dan apakah tetap memenuhi kaidah 5 W-1 H. Karena dia melihat berita kejadian bisa dengan cepat ada di detikcom.

"Kok bisa beritanya begitu cepat dan apakah tetap ada aturan 5 W dan 1 H nya," kata Sania.

"Untuk berita menonjol, kami yang ada di redaksi tidak bekerja sendirian. Sudah ada yang menyiapkan lamannya sembari menunggu data yang masuk. Begitu data atau berita masuk, kami tinggal memasukkan ke laman yang sudah disiapkan dan langsung dinaikkan. Itu yang bikin berita bisa naik dengan cepat," ujar Imam, salah satu redaktur.

IAIN Ponorogo Menimba ilmu ke detikJatimMahasiswa IAIN Ponorogo mendapat penjelasan mengenai traffic (Foto: Deny Prastyo)

Sania juga bertanya tentang kriteria atau bagaimana seseorang bisa bekerja di suatu media. Apakah pendidikannya harus sesuai bidangnya atau setiap orang bisa bekerja di suatu media khususnya menjadi jurnalis.

Denza, salah satu asisten redaktur mengatakan bahwa siapa pun sebenarnya bisa bekerja di suatu media yang tentunya media tersebut akan melakukan tes atau penilaian terlebih dahulu.

"Yang penting jika bekerja di media haruslah bisa menyesuaikan diri, adaptable. Belajar setiap saat. Karena yang bisa bertahan adalah yang bisa adaptasi diri," kata Denza.

Mahasiswa IAIN Ponorogo belajar jurnalistik ke detikJatimMahasiswa IAIN Ponorogo belajar jurnalistik ke detikJatim (Foto: Deny Prastyo)

Ayu, mahasiswa lain bertanya tentang salah satu berita kriminal yang mendapat traffic bagus, padahal itu adalah berita lama. Bagaimana berita lama bisa disajikan lagi dan mendapat traffic cukup tinggi.

Amir, selaku asisten redaktur mengatakan yang dimaksud Ayu adalah artikel atau berita crime story, salah satu rubrik khas detikJatim. Crime story yang tersaji di hari Senin dan Jumat merupakan berita kriminal menonjol beberapa tahun lalu yang kembali diangkat.

"Crime story merupakan rubrik andalan detikJatim. Untuk membuatnya, kami harus membuka file lama bisa dari mengumpulkan arsip berita lama dan salinan putusan MA dan SIPP Pengadilan. Dari situ kita bisa mendapatkan data terutama cerita dari fakta di persidangan," kata Amir.




(dpe/iwd)


Hide Ads