Calon Jamaah haji kloter 40 asal Jember bernama Saker (70) sempat kabur dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Kaburnya Saker menghebohkan pihak ia dijadwalkan terbang dini hari ini pukul 00.30 WIB menuju tanah suci.
Jamaah ini kabur sekitar 7 kilometer dari AHES. Ia kemudian ditemukan oleh Mohamad Arifin, warga Bogorami Makam Bulak Surabaya. Arifin menemukan jamaah haji ini sekitar pukul 18.30 WIB di sekitar gang rumahnya.
"Saya tanya 'Pak Jenengan dari mana', dia bingung ngomong apa, nggak jelas ngomongnya. 'Saya mau ke sana, keluarga saya di sana, di sana'," kata Arifin saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (21/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perbedaan Miqat Zamani dan Makani dalam Haji |
Dia melihat Saker dalam kondisi yang bingung dan gusar saat diajak berbicara. Menurut Arifin, Saker menyebutkan bahwa dirinya kabur dari AHES untuk mencari keluarganya.
"Saya tanya 'namanya Saker?' Dijawab iya, 'dari Jember ya?' dijawab iya," katanya.
Arifin pun lantas melaporkan temuannya ke Radio Suara Surabaya. Tak lama berselang sekitar 20 menit, petugas keamanan dan PPIH datang menjemput Saker dan membawanya kembali ke AHES.
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris mengatakan bahwa calon jemaah haji itu diketahui meninggalkan asrama dengan motif ingin kembali ke daerah asalnya.
"Begitu datang kami lihat dan lakukan pemeriksaan fisik dan mental. Alhamdulillah fisiknya sehat tetapi sedikit terkena demensia dan butuh penanganan kejiwaan. Sudah kami sampaikan ke petugas kloter terutama ke tim kesehatan agar melakukan pendampingan dan pengawasan terus menerus di tanah suci," jelas Haris.
Haris juga menyebutkan setelah ini pihaknya akan melakukan serangkaian evaluasi terkait keamanan di AHES. Ia juga akan menginvestigasi lebih lanjut bagaimana bisa Saker bisa kabur dari AHES.
"Setelah ini kami akan lakukan investigasi soal keamanan. Kami sudah punya SOP soal keamanan itu. Satpam kalau tahu pasti nggak boleh. Kami sudah ada aturan setiap jamaah haji tidak boleh keluar apapun alasannya, kecuali pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pun sudah ada di embarkasi, seandainya harus keluar kami punya jalur tersendiri," ujarnya.
(dpe/iwd)