Hal itu disampaikan pihak kepolisian setelah mendapatkan laporan dan mendatangi lokasi kejadian, pada Jumat (17/5)n.
Kapolsek Poncokusumo AKP Subijanto mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan antara Sugiati bersama putranya Khoirul Ramadani sebelum pembongkaran terjadi. Kesepakatan itu adalah mengosongkan barang-barang yang ada di dalam rumah.
"Jadi sudah ada kesepakatan antara ibu dan anak, untuk mengeluarkan semua barang di dalam rumah dan mengizinkan anak kadungnya bernama Khoirul untuk membongkar rumah tersebut," imbuh Subijanto.
Kesepakatan itu terjadi ketika Khoirul kembali datang pada awal Mei 2024 lalu. Ia datang dengan membawa palu, untuk bermaksud membongkar rumah.
Namun pembongkaran itu batal dilakukan. Akhirnya mereka bermusyawarah dan menyepakati dilakukan pembongkaran dengan biaya ditanggung oleh Khoirul Ramadani.
"Kemudian pada 17 Mei kemarin, anak Sugiati bernama Khoirul datang membawa alat berat. Untuk merobohkan rumah, ada yang merekam dan viral. Padahal itu sudah ada kesepakatan antara ibu dan anaknya," pungkas Subijanto.
Diketahui rumah tersebut selama ini ditempati oleh Sugiati (43), lokasinya berada di Dusun Gadungan, Desa Karanganyar, Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Sugiati mengungkapkan putra sulungnya yang bernama Khoirul Ramadani (23), datang untuk meminta harta gono-gini dari pernikahan Sugiati bersama Yono Mitro pada akhir April 2024 lalu.
Sugiati menawarkan akan memberi uang sebesar Rp 50 juta dari hasil penjualan rumah dan uang tersebut diminta untuk dibagi dengan adik perempuan Khoirul.
"Saya tawarkan rumah dijual dan uang hasil penjualan saya berikan Rp 50 juta. Tapi dibagi dua dengan adiknya. Tapi anak saya (Khoirul) tidak mau," ujar Sugiati.
Sugiati dengan Yono Mitro sendiri telah bercerai. Dan sejak 2008, Khoirul Ramadani tinggal bersama Yono Mitro di Pagelaran, Kabupaten Malang. Sugiati sendiri kembali menikah dan dikaruniai satu anak perempuan.
Sugiati mengaku ikhlas meskipun harus melihat rumah yang ditempatinya sudah dalam kondisi hancur dan nyaris rata dengan tanah. Dia memilih pasrah dengan apa yang diperbuat oleh putranya itu.
"Saya ikhlas, karena itu mungkin sudah menjadi haknya. Saya hanya ingin uang Rp 50 juta itu bisa dibagi dua dengan adiknya. Tapi Khoirul tidak mau, dan memilih membongkar rumah ini. Ya sudah, saya terima," kata Sugiati menahan tangis.
Simak Video 'Heboh Anak di Malang Tega Robohkan Rumah Ibu Gegara Harta Gono-gini':
(mua/iwd)