Kabar duka datang dari calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Madiun. Sastrowiryo, CJH Kloter 16 dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (17/5) sekitar pukul 07.00 WIB.
Almarhum seharusnya berangkat ke Makkah pada Kamis, (17/5), namun keberangkatannya terpaksa ditunda karena sakit dan dinyatakan meninggal dunia.
"Pada hari ini tanggal 17 Mei, dua hari perawatan inap, jam 07.00 WIB tadi pagi dinyatakan wafat," kata Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan, Jumat (17/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosidi menjelaskan sebelum berangkat ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), CJH terlebih dulu menjalani pemeriksaan di kabupaten/kota masing-masing.
Sastrowiryo menjalani pemeriksaan kesehatan pada 21 Desember 2023. Dari hasil pemeriksaan, Sastrowiryo memenuhi syarat, tapi dengan pendampingan.
Lalu, setiba di AHES pada Rabu (15/5) dilakukan pemeriksaan kesehatan lagi. Saat itu hasilnya baik, seperti saturasi oksigen bagus.
Namun, sore harinya pukul 17.00 WIB Sastrowiryo mendatangi poli BBKK Surabaya di AHES. Karena ia mengeluh terkait sistem pencernaan.
"Ada nyeri perut, muntah. Kemudian, setelah itu, kita rujuk langsung ke RS Haji," ujarnya.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sastrowiryo sempat dirawat intensif selama dua hari di RS Haji Surabaya. Jenazahnya pun sudah dibawa ke Kabupaten Madiun.
Sementara itu, Ketua Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya dr Mohamad Gesta Robi Farmawan menjelaskan pencernaan almarhum tidak bisa bergerak. Gerakan mendorong makanan peristaltik tidak bisa dilakukan karena terbuntu.
"Buntu itu karena massa. Massa kan macam-macam, ya, bisa karena bahan makanan, kanker, parasite dan sebagainya. penyakit yang diderita itu kayak maag, obat-obatan yang dibawa juga ada hubungannya dengan maag," pungkasnya.
(abq/iwd)