Polsek Peterongan segera memanggil manajemen Hotel Cempaka Jombang tempat suami menggerebek istrinya selingkuh dengan seorang brondong. Proses pemanggilan itu dilakukan setelah para pihak dalam kasus perselingkuhan itu telah berdamai.
Kanit Reskrim Polsek Peterongan Ipda Dian Rizal Mabrur yang menyatakan pihaknya akan memanggil manajemen hotel untuk dimintai keterangan. Sebab manajemen hotel itu telah mengizinkan tamu bukan suami istri menginap.
"Rencananya pihak hotel kami panggil, kami kasih konsekuensinya karena bukan pasutri kok diizinkan menginap. Kami menunggu petunjuk Kapolsek," katanya usai penggerebekan terjadi kepada detikJatim, Rabu (15/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, Kamis (16/5/2024), surat panggilan terhadap manajemen hotel itu belum dilayangkan. Dian mengatakan pihaknya belum melayangkan surat itu karena beberapa faktor. Pertama, pihaknya sedang menangani perkara lain yang lebih mendesak untuk dituntaskan.
"Kedua, kami menunggu Kapolsek (Peterongan) untuk tanda tangan surat panggilan. Karena kapolsek tadi malam ada keluarganya yang meninggal," ujarnya kepada wartawan.
Dian menjelaskan pemanggilan manajemen Hotel Cempaka itu akan segera dilakukan untuk mendalami cara pihak hotel menerima tamu. Jika manajemen hotel yang ada di Desa Kepuhkembeng, Peterongan, Jombang itu sengaja menerima tamu pasangan bukan suami istri, pihaknya menindaklanjuti itu.
"Kalau dia membolehkan tamu untuk mesum, tentu ada tindak lanjut dari kami. Imbauan sudah kami berikan agar hotel tidak menerima pasangan bukan pasutri," tegasnya.
Sebelumnya, seorang suami berinisial MS (40) menggerebek istrinya, PW (29) saat sedang berduaan dengan seorang brondong berinisial IF (20) pada Selasa (14/5) dini hari.
Dini hari itu MS yang merupakan pengusaha kafe asal Manyar, Gresik mengajak sejumlah temannya untuk menangkap basah istrinya yang sedang selingkuh di salah satu kamar Hotel yang ada di Desa Kepuhkembeng, Peterongan.
"Suaminya datang bersama temannya ke sana. Kedapatan istrinya sama orang lain di Hotel Cempaka itu," ujar Dian.
Penggerebekan itu menimbulkan keributan. MS sempat beberapa kali memukul dan menendang IF yang masih dalam keadaan bugil. Ia juga menginterogasi brondong warga Kecamatan Diwek, Jombang itu mengenai bagaimana dia mengenal istrinya dan sudah berapa kali bersetubuh?
"Karena ramai di sana, pihak satpam hotel menghubungi kami, Polsek Peterongan ke sana," terang Dian.
Dian menuturkan, ketika itu pihaknya mengarahkan MS melapor ke Unit PPA Satreskrim Polres Jombang jika ingin melanjutkan proses hukum perzinaan istrinya dengan IF.
Karena Polsek Peterongan tidak mempunyai kewenangan menangani perzinaan. Namun, MS, PW, dan IF sepakat menyelesaikan masalah mereka secara kekeluargaan melalui mediasi di Polsek Peterongan.
"Semuanya saya kumpulkan, sebenarnya mau saya arahkan ke polres. Karena ketiga pihak tidak mau, minta dimediasi di Polsek Peterongan. Kami sebagai pelayanan dan pengayom masyarakat wajib menjembatani kemauan mereka," ungkapnya.
Dian menyatakan bahwa seluruh pihak, baik istri yang selingkuh, brondong selingkuhan, maupun suami yang menggerebek perselingkuhan itu telah dipertemukan di Mapolsek Peterongan. MS memaafkan IF, si brondong selingkuhan, sedangkan istrinya PW mengaku cuma iseng.
"Untuk sementara katanya hanya iseng saja, ingin ketemuan saja. Kami kan tidak memproses secara detail. (Berapa kali?) Kami tidak tanya," ujar Dian kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).
(dpe/dte)