Pemkot Pasuruan Edukasi Perempuan Kepala Keluarga Tak Tergiur Pinjol

Pemkot Pasuruan Edukasi Perempuan Kepala Keluarga Tak Tergiur Pinjol

Muhajir Arifin - detikJatim
Kamis, 16 Mei 2024 09:06 WIB
Edukasi Perempuan Kepala Keluarga di Pasuruan
Foto: Istimewa
Pasuruan -

Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan memberi perhatian khusus bagi para perempuan tulang punggung keluarga. Mereka diberikan edukasi agar tidak mudah tergiur pinjaman online (pinjol) ilegal ketika membutuhkan dukungan keuangan.

Perhatian itu diwujudkan dalam acara Edukasi Bijak Mengelola Keuangan dan Waspada Pinjaman Online bagi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Pemkot bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kegiatan yang digelar di aula Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, Rabu (15/5/2024).

Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi), mengatakan kegiatan ini bertujuan agar para PEKKA memahami bahaya pinjol ilegal maupun investasi ilegal. Pemkot, kata Adi, sudah dan akan berusaha memberi dukungan pada kelompok masyarakat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak hal yang sudah kami upayakan, seperti adanya Perwali tentang Perempuan Kepala Keluarga, pemberdayaan-pemberdayaaan dan pelatihan-pelatihan untuk PEKKA di perangkat daerah terkait," kata Mas Adi.

Mas Adi menjelaskan selain pelatihan dan pemberdayaan, memberikan edukasi terkait manajemen keuangan kepada para PEKKA sangat penting. Saat ini sangat banyak tawanan pinjaman online.

ADVERTISEMENT

"Di era digitalisasi ini, untuk mendapatkan informasi itu sangat mudah, seperti dunia dalam genggaman. Tidak hanya informasi, untuk mendapatkan pinjaman juga sekarang kita bisa dengan mudah mendapatkannya, apalagi iklan-iklan pinjaman online sangat banyak. Dan pada akhirnya jika kita tidak bijak, kita akan terjerat," imbuhnya.

Mas Adi juga menjelaskan bahwa literasi keuangan bagi perempuan sangat dibutuhkan untuk menghindari penipuan berkedok investasi atau dikenal dengan investasi bodong.

"Perlu sekali di waspadai, jika ada bentuk pinjaman online yang tidak ada ijin OJK-nya itu bisa berisiko dan menyebabkan kerugian finansial karena tidak diawasi oleh OJK," jelas Mas Adi.

Plt. Kepala DP3AKB Edy Ana Setyo Widodo menyampaikan bahwa di Kota Pasuruan ada 8.155 PEKKA yang sebagian besar adalah pelaku UMKM.

"Perempuan kepala keluarga harus mandiri secara finansial, bagaimana melakukan pengelolaan keuangan keluarga dengan memisahkan keuangan bisnis atau usahanya," pungkasnya.

(ncm/ega)


Hide Ads