Davin Ahmad Sofyan masih menyimpan kesedihan mendalam usai sang istri, Nira Pranita Asih, meninggal setelah cabut gigi. Kasus ini pun segera memasuki babak baru lantaran Davin ancang-ancang lapor polisi.
Davin sudah membulatkan tekad untuk mencari keadilan atas meninggalnya sang istri yang diduga karena malapraktik. Proses hukum akan ia tempuh.
Diketahui, Nira Pranita Asih meninggal dunia pascaoperasi pencopotan gigi geraham pada 28 Desember 2023. Nira mengalami infeksi pascaoperasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, gusi Nira membengkak. Infeksi kemudian menjalar sampai ke paru-paru. Pada 30 Februari 2024, Nira menjalani operasi torakotomi.
Setelah operasi itu Nira masuk ICU dan harus dipasang ventilator melalui proses trakeostomi. Dokter membuatkan lubang di trakea Nira agar lancar bernapas. Namun, pada akhirnya takdir berkata lain.
"Pada 27 April itu istri saya mengalami gejala sesak napas lagi. Saya bawa lagi ke RS dr Oen dan akhirnya istri saya mengembuskan napas terakhir di sana," kata Davin sembari menahan tangis.
Berikut Sederet Fakta Baru di Kasus Istri Meninggal Usai Cabut Gigi:
1. Suami Koordinasi dengan Pengacara Hendak Laporkan Dokter ke Polisi
Davin mengaku sudah berkoordinasi dengan pengacaranya untuk segera melapor ke Polres Ngawi.
"Nanti ketika kami sudah siap akan mengadakan jumpa pers. Sudah ada rencana pelaporan (ke polisi) dalam waktu dekat," tegas Davin dihubungi detikJatim, Sabtu (10/5/2024).
2. Dokter Sebut Operasi Sesuai Prosedur
Pria berusia 28 tahun itu sebetulnya sudah bertemu dengan dokter yang mencabut gigi geraham istrinya. Dokter tersebut menyebut operasi pencabutan gigi yang ia lakukan sudah sesuai dengan prosedur.
"Saya mau dokter tanggung jawab, tapi dokter itu menyatakan semua yang telah dia lakukan sudah sesuai prosedur. Dia pun menyatakan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dialami istri saya," tutur Davin.
3. Polisi Belum Terima Laporan
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengaku belum menerima laporan atas kasus dugaan malapraktik tersebut. Saat ini pihaknya masih menunggu laporan tersebut.
"Belum ada laporan, tapi kami juga siap menerima laporan atas kasus tersebut," jelas Joshua.
4. Dinkes Panggil Dokter Gigi
Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi akan memanggil dokter yang mencabut gigi berujung meninggalnya Nira Pranita Asih. Investigasi lebih mendalam juga akan dilakukan Dinkes untuk memastikan kematian Nira karena malapraktik cabut gigi atau bukan.
"Kami sudah memanggil yang bersangkutan (dokter). Secara kronologi kami baru mengumpulkan informasi terkait pasien yang ditangani dokter itu, tapi informasi belum lengkap," ujar Kadinkes Ngawi Yudhono, Jumat (10/5/2024).
5. Dinkes juga Lakukan Investigasi
Selain memanggil dokter yang bersangkutan, Dinkeas juga akan menginvestigasi kasus ini lebih lanjut. Mereka mencari informasi dari dokter lain yang menangani warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi itu.
"Memang beliau yang tangani, tapi ada beberapa dokter yang tangani juga. Nanti kami harus mendapatkan informasi yang lengkap dulu," kata pria yang akrab disapa Yudho itu.
"Kami undang juga dokter di RSUD Mantingan yang tugas di klinik. Beliau sudah lama juga bertugas," sambungnya.
6. Permintaan Dinkes pada Masyarakat
Yudho meminta agar masyarakat tidak langsung menyimpulkan jika meninggalnya pasien karena cabut gigi.
"Untuk masyarakat jangan langsung menyimpulkan jadi takut untuk perilaku ke dokter gigi," tandas Yudho.
(hil/fat)