.webp)
Tim penjaringan DPC PDIP Tulungagung memastikan delapan kandidat telah mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup). Sementara itu tiga kandidat memilih absen.
"Sebagai tindak lanjut dari proses Penjaringan bacabup dan bacawabup Kabupaten Tulungagung dari PDI Perjuangan, yang mengembalikan formulir dan melengkapi berkas-berkas yang telah ditetapkan sebanyak 8 orang dari 11 yang mengambil formulir pendaftaran," kata Sekretaris DPC PDIP Tulungagung Sodik Purnomo, Sabtu (11/5/2024).
Delapan orang tersebut adalah Ketua DPC PDIP Tulungagung Susilowati, Kepala Desa Pucunglor Imam Sopingi, mantan Wakil Bupati petahana Gatut Sunu Wibowo, mantan bupati petahana Maryoto Birowo, Kepala Desa Tunggulsari Didik Girnoto Yekti, pengusaha Budi Setijahadi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tulungagung Agus Santoso, dan anggota DPRD Tulungagung Suharminto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan yang tidak mengembalikan formulir adalah Kepala Dinas Kesehatan dan juga Plt Direktur RSUD dr Iskak Kasil Rohmat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Santoso, dan Camat Tulungagung Hari Prastijo," ujarnya.
PDIP mengapresiasi kedelapan kandidat yang telah mengembalikan dan melengkapi formulir pendaftaran. Namun, pihaknya juga menyayangkan terhadap sikap tiga kandidat lain yang tidak mengembalikan formulir.
"Hal itu menunjukkan sikap keragu-raguan sebagai bakal calon pemimpin. Padahal kita tahu semua, seorang pemimpin harus memiliki sikap berani dan siap menghadapi tantangan, bukan sebagai seseorang yang berlaku demikian (tak mengembalikan formulir)," ujarnya.
Meski demikian, Sodik mengakui ketiga nama itu bisa saja mengambil jalan pintas dengan mengembalikan bekas pendaftaran melalui DPD PDIP Jatim maupun DPP PDIP.
"Sesuai aturan partai memang memungkinkan," ujarnya.
 Pengembalian berkas bacabup Tulungagung di PDIP. Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim |
Terkait tahapan penjaringan selanjutnya, DPC PDIP Tulungagung akan melakukan proses penelitian terhadap berkas-berkas seluruh kandidat yang mendaftar sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati. Proses ini penting guna memastikan keabsahan seluruh identitas dan persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan aturan partai.
"Terkait persyaratan memiliki KTA (kartu tanda anggota) PDIP ada beberapa yang memiliki dan ada yang tidak memiliki. Semua itu nantinya akan kami catat dan kami serahkan ke DPD PDIP. Kami tim penjaringan tidak berwenang menentukan lolos atau tidaknya," imbuhnya.
Rencananya, PDIP Tulungagung juga akan mengundang seluruh pendaftar untuk menyampaikan visi dan misi terhadap pembangunan di Tulungagung sekaligus menyampaikan komitmen kepartaian dan kerakyatan.
"Maka penting rasanya partai mendengar secara serius. Bagaimana visi mereka dalam membangun Tulungagung ," imbuhnya.
Sodik menambahkan setelah proses penjaringan di cabang partai tuntas pihaknya akan melimpahkan proses selanjutnya ke tingkat DPD dan diteruskan di tingkat DPP.
Pihaknya mengakui proses seleksi calon kepala daerah di partainya cukup rumit dan panjang, hal itu dilakukan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan ideologi partai dan kebutuhan masyarakat di Tulungagung.
"Keputusan akhir siapa yang akan diberikan rekomendasi ada di tangan DPP PDIP, kami akan tegak lurus dan siap memenangkan calon yang ditunjuk," tegasnya.
Di sisi lain, menghimpun kekuatan menghadapi pilkada mendatang, PDIP juga mulai berkomunikasi dengan berapa partai politik.
(dpe/dte)
