Gagal 3 Kali, Pengusaha Tambang Ini Nekat Maju Lagi di Pilbup Tulungagung

Gagal 3 Kali, Pengusaha Tambang Ini Nekat Maju Lagi di Pilbup Tulungagung

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 09 Mei 2024 17:00 WIB
Budi Setijahadi
Budi Setijahadi saat mendaftar ke PDIP Tulungagung. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Budi Setijahadi tak kapok ikut Pemilihan Bupati (Pilbup) Tulungagung. Meski sudah gagal 3 kali di pilkada sebelumnya, pengusaha tambang ini nekat maju lagi dengan memburu tiket PDIP.

Diantarkan sejumlah relawan pendukungnya, pria asal Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Tulungagung itu mendatangani kantor DPC PDIP di Jalan Ir Bung Tomo Tulungagung. Budi mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati.

Budi menyebut keikutsertaannya dalam kontestasi pilkada bukanlah yang pertama kali. Ia mengaku tahun ini merupakan kali keempat terjun langsung dalam politik pilkada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi kami tidak ada gagal dalam politik, menang kalah itu adalah hal yang biasa. Intinya kami sebagai masyarakat Tulungagung yang dilahirkan di Tulungagung ingin memberikan yang terbaik untuk kota Tulungagung ini," kata Budi Setijahadi, Kamis (9/5/2024).

Ia optimistis akan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk berkompetisi dalam Pilbup Tulungagung 2024. Kegigihannya ikut pilkada ingin mengikuti jejak Prabowo Subianto yang akhirnya terpilih menjadi presiden setelah beberapa kali gagal.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan yang keempat ini wis wayahe, mengikuti jejaknya Prabowo," ujarnya.

Disinggung terkait daya tawar yang diberikan untuk kepemimpinan lima tahun mendatang, Budi mengaku mengusung jargon Ingandaya Berbudi atau industri, perdagangan, pangan dan budaya.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membawa Tulungagung itu ada perubahan tentang kesejahteraan masyarakat melalui pertanian, peternakan, ekonomi," imbuh Budi.

Dari catatan detikJatim Budi Setijahadi telah tiga kali mencoba peruntungan di kontestasi pilkada Tulungagung dengan posisi sebagai calon wakil bupati. Ia sempat berpasangan dengan dr Laitupa pada era pemilihan bupati tidak langsung. Kemudian ia juga sempat mencalonkan pada era pilkada langsung pertama, namun gagal mendapatkan rekomendasi partai politik.

Sedangkan pada pilkada 2013 Budi maju mendampingi Mohammad Athiyah. Namun keduanya kalah telak dengan pasangan Sahri Mulyo-Maryoto Birowo.

Sementara itu saat proses pengembalian formulir pendaftaran kali ini Budi sempat bertemu dengan Ketua DPC PDIP Tulungagung Susilowati yang juga mengembalikan formulir pendaftaran. Menurutnya, pengembalian yang hampir bersamaan tersebut sama sekali tidak direncanakan. Meski demikian ia tidak keberatan jika DPP PDIP merekomendasikan untuk berpasangan dengan Susilowati.

"Barang kali ini skenario alam, kami bisa bertemu dengan ibu ketua DPC, sama-sama mengembalikan formulir. Untuk selanjutnya kami akan menyerahkan pada DPP, apa keputusan DPP tentu kami akan tegak lurus," jelasnya.

Sementara itu Ketua DPC PDIP Tulungagung Susilowati datang ke kandang banteng dengan diantar sejumlah pengurus anak cabang (PAC). Pihaknya mengaku siap untuk mengikuti seluruh tahapan penjaringan yang dilakukan PDIP.

"Kalau tidak salah saya mendapatkan rekomendasi dari 18 PAC PDIP di Tulungagung," kata Susilowati.

Senada dengan Budi Setijahadi, kedatangannya hari ini tidak sengaja hampir bersamaan dengan kandidat lain. Ia pun hanya berharap bisa menjadi awal yang baik untuk pencalonannya.

"Kami berangkatnya sendiri-sendiri, Alhamdulillah ternyata bisa ketemu di sini, mungkin seperti yang disampaikan Pak Budi, berkah semesta," imbuhnya.

Hingga Kamis siang, dari 11 tokoh yang mengambil formulir pendaftaran baru enam yang mengembalikan berkas, yakni Gatut Sunu Wibowo, Imam Sopingi, Maryoto Birowo, Didik Girnoto Yekti, Budi Setijahadi, dan Susilowati.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads