6 Fakta Kijang Vs KA di Pasuruan Tewaskan 4 Orang Rombongan Bu Nyai Sidogiri

6 Fakta Kijang Vs KA di Pasuruan Tewaskan 4 Orang Rombongan Bu Nyai Sidogiri

Hilda Rinanda - detikJatim
Rabu, 08 Mei 2024 11:01 WIB
Kijang tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan hingga 3 orang tewas
Kijang tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan hingga 4 orang tewas (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Surabaya -

Petaka menimpa Kijang LGX yang mengangkut rombongan Nyai Ponpes Sidogiri, Pasuruan. Kijang berpenumpang tujuh orang ini tertabrak Kereta Api Pandalungan di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 146 Desa Patuguran, Rejoso, Pasuruan.

Kecelakaan ini terjadi pada Selasa (7/5/2024) pukul 08.41 WIB. Kecelakaan maut ini menewaskan 4 orang, termasuk Nyai dan Ning Ponpes Sidogiri.

Laka bermula saat mobil nopol N 1475 WU itu melaju dari arah selatan melintasi rel ke arah utara. Sementara itu, di lokasi kejadian, KA Pandalungan berjalan dari barat ke timur hingga tabrakan tak terhindakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Sederet Fakta Laka Kijang Vs KA Tewaskan Nyai Sidogiri Pasuruan:

1. Kondisi Kijang Hancur

Pantauan di lokasi, mobil bernomor polisi N 1475 WU terjepit lokomotif pada jarak lebih dari 150 meter dari lokasi tabrak. Kondisi mobil mengalami kerusakan berat di seluruh bagian. Sebab, selain tertabrak, Kijang juga terseret.

Dua roda belakang terpisah dari bodi. Banyak bagian mobil yang tercecer sepanjang jalur rel.

ADVERTISEMENT

Upaya evakuasi penumpang mobil berlangsung dramatis. Warga, petugas kepolisian dan petugas KAI berjibaku mengeluarkan para korban yang ada di dalam mobil. Satu persatu korban tewas dan luka dikeluarkan dari mobil.

Setelah semua korban dievakuasi, bangkai mobil kemudian diarahkan ke pinggir rel. Evakuasi bangkai mobil dilakukan manual dengan cara didorong dan digulingkan.

2. Kijang Sempat Diperingatkan Warga

Sebelum menyeberang rel, warga sempat mengadang dan memperingatkan pengemudi. Namun, pengemudi mengabaikannya.

"Dari arah selatan mau ke pondok yang ada di Desa Patuguran, mau sowan. Sudah diadang sama relawan (penjaga perlintasan) tidak merespons. Ya gimana lagi," kata Khoiri Makmum, Salah satu warga, Selasa (7/5/2024).

3. Kijang Sempat Digedor-gedor Relawan

Shoheh, warga lainnya menuturkan hal yang sama. Sebelum kejadian, sudah banyak motor yang berhenti karena diperingatkan relawan.

"Mobil juga diperingati, digedor-gedor, tapi nggak mau berhenti," katanya.

Mobil akhirnya terus melaju hingga terhenti di tengah rel.

"Akhirnya tertabrak. Suara keras sekali," terangnya.

4. Angkut Rombongan Bu Nyai Sidogiri

Kijang tersebut membawa rombongan Bu Nyai Ponpes Sidogiri, Kraton, Pasuruan. Kejadian ini menewaskan empat penumpang. Sebanyak tiga penumpang meninggal di lokasi kejadian dan satu orang meninggal dalam penanganan medis di rumah sakit. Empat penumpang yang meninggal semuanya perempuan.

Korban meninggal di lokasi yaitu Bu Nyai Sidogiri Hj Munjiah (62), lalu Aidah (60) dan Alwiyah (55). Sementara itu, Maslahah (60) meninggal di RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.

Pengemudi mobil M Rofiq Abdilah dan dua penumpang lain M Afullah serta Nasruna masih dalam perawatan di Puskesmas Rejoso.

"Tiga meninggal di lokasi, satu di rumah sakit," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP Wayan Purwa.

5. Palang Pintu Belum Diresmikan

Di lokasi kecelakaan maut ini, sebenarnya sudah terpasang palang pintu sejak Desember 2023. Bahkan, sudah dibangun pos penjaga yakni Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 146. Namun, palang pintu ini belum secara resmi dioperasikan.

"Memang sudah pasang palang pintu. Rencana akhir Mei ini akan diresmikan dan beroperasi," kata Kadishub Kabupaten Pasuruan Eka Wara Breshaspati.

6. Palang Pintu Dijaga Relawan

Eka menjelaskan saat dioperasikan, palang pintu harus memiliki petugas penjaga. "Karena ada aturan tidak boleh merekrut tenaga honorer, kita akan tempatkan petugas outsourcing," jelasnya.

Selain JPL 146, pihaknya telah membangun empat JPL lagi. Semuanya belum diresmikan. Warga menyebut selama ini pelintasan tersebut dijaga sukarelawan.

"Kalau siang ada yang jaga. Kalau malam nggak ada," terang Shoheh, warga di lokasi.




(hil/dte)


Hide Ads