Khoiri Maksum, salah seorang warga di lokasi mengatakan, kecelakaan ini bermula saat mobil Kijang LGX dengan nomor polisi N 1475 WU berjalan dari arah selatan ke utara. Mobil yang dikemudikan M Rofiq Abdilah itu membawa rombongan Ibu Nyai Munjiyah dari Ponpes Sidogiri, Kraton, Pasuruan.
Sebelum menyeberang rel, warga sempat mengadang dan memperingatkan pengemudi. Namun, pengemudi mengabaikannya.
"Dari arah selatan mau ke pondok yang ada di Desa Patuguran, mau sowan. Sudah diadang sama relawan (penjaga perlintasan) tidak merespons. Ya gimana lagi," kata Khoiri, Selasa (7/5/2024).
Shoheh, warga lainnya menuturkan hal yang sama. Sebelum kejadian, sudah banyak motor yang berhenti karena diperingatkan relawan.
"Mobil juga diperingati, digedor-gedor, tapi nggak mau berhenti," katanya.
Mobil akhirnya terus melaju hingga terhenti di tengah rel.
"Akhirnya tertabrak. Suara keras sekali," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kijang berpenumpang tujuh orang tertabrak Kereta Api (KA) Pandalungan bernomor loko CC2030107 jurusan Jakarta-Jember di Desa Patuguran, Rejoso, Pasuruan, Selasa (7/5/2024) pukul 08.41 WIB. Mobil terseret sejauh lebih dari 150 meter hingga ringsek.
Kejadian ini menewaskan empat penumpang. Sebanyak tiga penumpang meninggal di lokasi kejadian dan satu orang meninggal dalam penanganan medis di rumah sakit.
Korban meninggal di lokasi yaitu Bu Nyai Sidogiri Hj Munjiah (62), lalu Aidah (60) dan Alwiyah (55). Sementara itu, Maslahah (60) meninggal di RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.
Pengemudi mobil M Rofiq Abdilah dan dua penumpang lain M Afullah serta Nasruna masih dalam perawatan di Puskesmas Rejoso.
(hil/dte)