Menjelang hari kelahiran, ibu hamil (bumil) umumnya mengalami keluar cairan dari vagina. Akan tetapi, sebagian orang terutama ibu baru mungkin akan mengalami kebingungan. Apakah itu keputihan biasa atau justru air ketuban.
Pada dasarnya, keluarnya cairan pada vagina ibu hamil adalah sesuatu yang normal dari kehamilan. Para ibu hamil harus bisa membedakan kedua hal tersebut agar tahu cara merawatnya, mendeteksi kelainan tubuh, dan memastikan kehamilan yang sehat. Lantas apa perbedaan air ketuban dan keputihan?
Pengertian Air Ketuban
Air ketuban atau cairan amnion merupakan cairan yang berada di dalam kantung ketuban yang mengelilingi janin selama masa kehamilan. Umumnya kantong ketuban terbentuk 12 hari sesudah terjadi pembuahan dan terdiri dari dua membran amnion dan korion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Janin yang ada di rahim itu tumbuh di dalam kantung ketuban. Hal itu menjadi alasan mengapa kantung ketuban dan cairan yang ada di dalamnya berperan penting terhadap kehidupan bayi. Air ketuban membuat janin bisa mengapung, bergerak, berkembang, hingga bernapas.
Pengertian Keputihan
Keputihan merupakan cairan yang keluar dari alat genitalia. Cairan ini bukan berupa darah. Keputihan menjadi kondisi normal yang dialami perempuan. Biasanya keputihan akan muncul ketika menjelang menstruasi atau setelah menstruasi dan masa subur.
Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan
Dikutip dari berbagai sumber, berikut perbedaan air ketuban dan keputihan. Jangan sampai salah ya, terutama untuk para ibu hamil yang sedang mempersiapkan kelahiran sang buah hati.
1. Kekentalan dan Warna Cairan
Perbedaan air ketuban dan keputihan dapat dilihat dari warna dan kekentalan cairan. Air ketuban biasanya teksturnya sangat cair dan berwarna bening atau kuning.
Sementara umumnya keputihan teksturnya lengket dan kental. Warnanya berwarna putih susu.
2. Jumlah Cairan
Biasanya air ketuban akan keluar dengan jumlah yang sedikit-sedikit. Tetapi ada juga yang keluar langsung banyak seperti darah menstruasi dan tidak bisa mengendalikannya. Sementara keputihan akan keluar dalam jumlah sedikit dan hanya sesekali keluar.
3. Bau
Biasanya air ketuban tidak berbau. Sedangkan keputihan memiliki bau yang khas. Cairan keputihan ketika hamil atau tidak hamil tidak berbeda jauh. Jadi bisa lebih mudah untuk mengetahuinya.
4. Ada Rasa Mulas atau Kontraksi Ringan
Air ketuban yang keluar biasanya disertai rasa mulai sebagai tanda akan segera melahirkan. Selain itu, akan muncul kontraksi dengan timbul nyeri di perut dan punggung, serta kondisi leher rahim yang membuka. Sementara keputihan tidak ada gejala apapun.
5. Tampak Berbeda pada Kertas Lakmus
Para perempuan dapat membedakan cairan dan keputihan dengan kertas lakmus. Lakmus merupakan kertas khusus yang berwarna biru dan merah yang dapat mendeteksi tingkat keasaman suatu cairan.
Apabila kertas lakmus merah diteteskan air ketuban, maka kertas warna merah akan berubah menjadi biru. Jika tidak berubah, maka bisa dipastikan itu merupakan cairan keputihan yang keluar.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)