7 Mei bertepatan dengan peringatan Hari Asma Sedunia atau World Asthma Day. Lantas, apa sebenarnya penyakit Asma itu dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk, mengenal sedikit tentang peringatan ini.
Cikal bakal peringatan Hari Asma Sedunia adalah Global Initiative for Asthma (GINA) sebagai organisasi Kesehatan Dunia yang berdiri sejak 1993. Peringatan Hari Asma Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran penyakit asma di seluruh dunia.
Apa Itu Asma?
Asma merupakan penyakit tidak menular kronis pada saluran pernapasan yang ditandai peradangan atau penyempitan pada saluran napas. Menurut Global Initiative For Asthma (GINA), penyakit asma tercatat telah menyerang lebih dari 260 juta orang dan menyebabkan lebih dari 450.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan utama yang membutuhkan edukasi dari penyakit tersebut adalah diagnosis yang kurang akurat serta kurangnya penggunaan inhaler kortikosteroid inhalasi anti inflamasi. Termasuk juga ketergantungan berlebih pada inhaler beta2-agonist (SABA), dan buruknya pengenalan pasien yang membutuhkan penanganan spesialis.
Sejarah Hari Asma Sedunia
Dilansir dari situs resmi Kemenkes, Hari Asma Sedunia telah diperingati kurang lebih selama 10 tahun. Peringatan Hari Asma Sedunia diluncurkan bersamaan pertemuan asma sedunia pertama di Barcelona.
Peringatan ini kemudian berkembang menjadi kegiatan asma internasional tahunan dan terbesar. Hari Asma Sedunia didukung GINA, National Heart Lung and Blood di Amerika Serikat, dan World Asthma Foundation.
Tema Hari Asma Sedunia Tahun 2024
Dilansir dari laman Global Initiative For Asthma, peringatan Hari Asma Sedunia 2024 mengusung tema"Asthma Education Empowers". GINA menekankan perlunya memberdayakan penderita asma dengan pendidikan yang tepat untuk mengelola penyakit dan mengetahui kapan penderita harus mencari bantuan medis.
Dengan hal ini, para profesional kesehatan diminta meningkatkan kesadaran mengenai morbiditas dan mortalitas akibat asma yang dapat dihindari. Sehingga mereka dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan dan memberikan pengobatan optimal untuk pasien.
Gejala Penyakit Asma
Gejala asma dapat berbeda-beda pada setiap individu. Dikutip dari laman Kemenkes, berikut gejala umum penyakit asma yang perlu diwaspadai masyarakat. Mengenali gejala sedini mungkin, dapat memberikan pengobatan yang tepat.
- Batuk
- Sesak napas
- Napas berbunyi atau mengi
- Nyeri dada
- Dada terasa berat
- Kesulitan berbicara
Pengobatan Penyakit Asma
Meskipun belum ditemukan obat yang efektif, namun penyakit asma dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat didukung gaya hidup yang baik. Kunci utama penanganan asma terdapat pada pemahaman kondisi dan mengetahui faktor pemicunya.
Pengobatan asma bertujuan mengurangi gejala yang muncul, mencegah munculnya serangan asma, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Dilansir dari laman Kemenkes, ada beberapa pendekatan pengobatan asma sebagai berikut.
1. Inhaler pengendali
Inhaler pengendali bertujuan mengendalikan gejala asma dalam jangka panjang. Misalnya, inhaler kortikosteroid yang membantu mengurangi peradangan saluran napas dan inhaler bronkodilator yang membantu melebarkan saluran napas.
2. Inhaler Penderitaan Akut
Inhaler penderitaan akut atau yang disebut inhaler rescue digunakan selama serangan asma melanda dengan membantu meredakan gejala dengan cepat. Inhaler tersebut memiliki kandungan bronkodilator yang berfungsi melebarkan saluran napas dengan cepat.
3. Obat-obatan Tambahan
Dokter yang menangani penyakit asma dapat meresepkan obat tambahan seperti antihistamin atau obat antiinflamasi untuk mengontrol gejala alergi yang memicu munculnya serangan asma.
4. Manajemen Lingkungan
Penderita asma perlu menghindari pemicu asma seperti alergen atau iritan lingkungan. Manajemen lingkungan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah dari debu atau bulu binatang, mengontrol kelembaban, menghindari asap rokok, dan menggunakan alat penjernih udara jika dibutuhkan.
5. Mengubah Pola Hidup
Untuk mengontrol gejala asma, penderita perlu mengubah pola dan gaya hidup menjadi lebih baik. Seperti olahraga secara teratur, menjaga berat badan agar tetap ideal, serta mengelola stres dengan baik.
6. Mengikuti Instruksi Dokter
Selain mengetahui beberapa pengobatan di atas, penderita juga harus mengikuti instruksi dokter atau tim medis dengan menjaga komunikasi yang baik agar pengelolaan asma semakin efektif.
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)