Serangan ulat bulu meresahkan warga penyintas erupsi Semeru yang tinggal di hunian tetap Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang. Ulat bulu itu berasal dari pohon mahoni yang hampir ada di setiap rumah.
Ulat bulu itu mengganggu aktivitas warga karena membuat warga dan anak-anak mengalami gatal-gatal. Kondisi itu terjadi sudah seminggu.
Setiap hari warga yang tinggal di sana membersihkan ratusan ulat bulu yang menempel di dinding dan perabotan rumah dengan peralatan seadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Serangan ulat bulu sudah satu minggu. Ulat berasal dari pohon mahoni. Akibat ulat bulu ini warga dan anak anak mengalami gatal-gatal. Terutama yang punya anak-anak ya, anak saya lehernya sudah merah-merah kena ulat ini," ujar warga bernama Nuriyanti kepada detikJatim, Jumat (3/5/2024).
Nuriyanti mengatakan warga setempat sudah berupaya mengusir ulat bulu ini dengan obat pembasmi serangga, tetapi serangan ulat itu tak kunjung usai.
Warga mengeluhkan hal ini kepada Pemerintah Desa Sumber Mujur. Pemdes pun telah melaporkan kondisi itu ke Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang.
"Setelah mendapatkan laporan warga, saya menyampaikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang mudah-mudahan segera ada tindakan," kata Kepala Desa Sumber Mujur, Sri Rahayu.
Warga berharap Dinas terkait segera turun tangan agar serangan ulat bulu ini selesai dan aktivitas warga kembali normal.
(dpe/iwd)