Warga Dusun Curah Leduk, Desa Banyuanyar, Kalibaru, Banyuwangi tengah digegerkan dengan kematian dua ekor kambing secara misterius. Keduanya mati dalam keadaan bola mata dan sepasang kakinya hilang. Ada dugaan bahwa kematian kambing ini adalah korban oknum yang melakukan praktik pesugihan.
Kedua kambing itu diketahui milik Ahmad Syarief (47) dan Aldi Alfian Rizki (22), warga Dusun Curah Leduk, Desa Banyuanyar, Kalibaru. Terlihat dari bangkai kambing itu, bola matanya seperti dicongkel paksa dan bagian sepasang kaki bagian bawah sengaja dipotong.
Warga setempat menduga kedua kambing mati itu korban oknum yang menjadikannya tumbal pesugihan. Ahmad, salah satu pemilik kambing mengatakan bahwa kematian kambing seperti itu bukan yang pertama kalinya terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau katanya orang-orang itu untuk tumbal pesugihan," kata Ahmad. "Pernah terjadi sebelumnya, bahkan kemarin itu, kejadian serupa juga terjadi di kandang kambing RT sebelah."
Ahmad mengatakan dirinya tidak melihat tanda-tanda sakit ataupun ciri-ciri khusus yang menjadi penyebab kematian hewan ternaknya itu. Dari 11 kambing miliknya, hanya 1 ekor saja yang mati dalam kondisi demikian. Darah segar masih mengucur dari mata dan kaki kambingnya saat ditemukan.
"Jam 08.00 pagi ditemukan darah masih mengalir dari mata kambing. Tapi tidak ada suara yang terdengar dari rumah, padahal kalau hari biasa suara kambing itu terdengar jelas. Apalagi ini sampai dilukai hingga mati," ujarnya.
Sementara itu, Aldi Alfian Rizki (22) warga Dusun Curah Leduk, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru juga mengaku terkejut dengan kematian kambingnya dalam keadaan serupa. Dia menemukan kambingnya mati tak wajar pukul 07.00 WIB.
"Saya baru tahu ada kambing yang mati saat mau memberi pakan," katanya. "Kalau kata orang-orang memang dipakai untuk pesugihan, karena kambing mati dengan kondisi yang janggal."
Berbeda dengan Ahmad, Aldi mengaku dibuat pusing dengan kematian kambing itu. Sebab, kambing yang dia pelihara merupakan kambing milik orang lain.
"Jadi susah, karena milik orang. Kalau milik sendiri ya pasrah saja," keluhnya.
Kematian 2 ekor kambing secara misterius ini memunculkan berbagai spekulasi. Sebagian warga menyebutnya korban tumbal pesugihan. Sebagian warga khawatir kambing itu mati karena terjangkit penyakit tertentu.
Dokter hewan yang melakukan pemeriksaan terhadap bangkai kambing yang ditemukan dalam keadaan bola mata dan sepasang kakinya buntung, menyebut kambing tersebut mati bukan karena penyakit.
Ketua Sahabat Satwa Genteng drh Risa Isla Fajrial mengungkapkan, kematian dengan ciri dan kondisi yang terjadi pada 2 ekor kambing di Kalibaru itu jelas bukan karena penyakit hewan tertentu.
"Terkait kondisi itu, belum bisa memberikan penjelasan terang tanpa anamnesa lebih lanjut. Tetapi sepertinya tidak disebabkan oleh penyakit karena tidak ada ciri-ciri penyakit," katanya, Kamis (2/4).
Menurut Risa, dari hasil identifikasi fisik kondisi tubuh bangkai kedua kambing, tidak terlihat ada gangguan atau serangan penyakit yang sering dialami oleh hewan ternak. Terutama pada bagian mata kambing yang mana bola matanya hilang seperti tercongkel.
"Terlihat seperti luka, bukan karena penyakit," lanjut Risa.
Sementara itu, Risa mengatakan sejumlah penyakit mata yang sering dialami kambing atau domba adalah Ovine Infectious Keratokonjungtivitis dan Pink Eye.
"Dua penyakit ini yang sering dialami oleh hewan ternak kambing atau domba," jelasnya.
Dia menjelaskan kedua penyakit itu termasuk penyakit Konjungtivitis pada domba. Gejala awal penyakit ini diawali dengan mata hewan ternak yang berwarna merah sehingga hewan ternak tidak bisa melihat dengan jelas.
"Penyakit ini menular dan bisa menyerang kedua mata hewan ternak, bahkan ke hewan lainnya," katanya lebih lanjut.
Namun, gejala lanjutan dari gangguan mata ini adalah munculnya nanah dan kerusakan bola mata. Seperti pecah, kempes, hingga membusuk.
"Kambing yang mengalami penyakit ini akan buta permanen," tambahnya.
Pink Eye menurutnya secara klinis disebabkan bakteri. Penyakit ini sering terjadi di musim panas karena adanya peningkatan populasi lalat Musca sebagai vektor penyebar bakteri pada hewan ternak.
"Perubahan cuaca yang mendadak, terlalu padatnya ternak dalam kandang juga bisa memicu terjadinya penyakit ini," jelasnya.
Namun, hal ini berbeda jauh dengan kondisi dua ekor kambing yang ditemukan mati pada Minggu (30/4). Salah satu bola mata kambing itu hilang seperti dicongkel.
"Terlihat tidak ada ciri-ciri penyakit dari kedua penyakit tersebut. Sebab, penyakit itu tidak menyebabkan kematian mendadak, hanya saja rasa sakit yang dirasakan menyebabkan nafsu makan turun, kurus, produksi susu turun, dan tidak jarang menyebabkan kematian," pungkas Risa.
(hil/dte)