.webp)
"Namun ketinggian letusan tidak bisa teramati secara visual," kata petugas PVMBG, Ghufron Ali dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.
Namun Ghufron menyebut erupsi pertama kali terjadi pukul 09.41 WIB terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 111 detik.
Sedangkan pukul 18.45 WIB terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Dan pukul 22.54 WIB terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 141 detik.
Meski begitu pihaknya merekomendasikan warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tambahnya.
(abq/fat)
