dr Abdul Aziz dan sang istri dr Erysha Kartika tewas dalam kecelakaan maut motor gede (moge)di Probolinggo. Saat kejadian, dr Aziz membonceng istrinya mengendarai motor Harley-Davidson warna hitam bernopol B 6363 ZN. Siapakah sosok dr Aziz?
Kecelakaan maut itu terjadi di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka termasuk dalam rombongan Harley-Davidson yang berangkat dari Bali.
Peristiwa tragis itu berawal dari dr Aziz yang berusaha menghindari motor NMax warna putih yang hendak menyeberang jalan. Motor Harley yang dikendarai dr Aziz jatuh ke sisi arah berlawanan, dan seketika ditabrak mobil Innova hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengendara motor Made Sudana yang berada di belakang moge korban mengatakan, saat kejadian ia bersama istrinya hendak ke Malang. Sudana yang mengikuti rombongan Harley itu dari belakang juga ikut terjatuh dan ditabrak Harley lain dari belakang. Beruntung ia dan istrinya hanya mengalami luka ringan.
"Begitu ngikut, tidak sampai 100 meter, ada yang mengerem di depan karena ada sepeda motor (NMax) mau belok. Sehingga ada yang terjatuh dan tabrakan dengan mobil (Innova), karena ada tabrakan jadi saya ke pinggir," kata Sudana saat ditemui detikJatim di IGD RSUD Tongas.
Jenazah dr Aziz dan istrinya dimakamkan di TPU dekat rumahnya di kawasan Wisma Pegesangan, Jambangan, Surabaya pada Senin (29/4/2024). Pasutri itu meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.
Sosok dr Aziz
dr Aziz memiliki nama lengkap Abdul Aziz. Ia lahir pada 10 Mei 1989, sementara istrinya kelahiran 23 Januari 1993. dr Aziz tercatat sebagai dokter otropedi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Grati Pasuruan.
Saat ini, dr Aziz berstatus pegawai kontrak dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) di Badan Layanan Umum Daerah di RSUD Grati. Ia dikenal sebagai sosok dokter yang baik dan selalu bekerja maksimal untuk instansi maupun pasien-pasiennya.
Dilansir dari situs resmi RSUD Grati, dokter bergelar Sp.OT ini memiliki jadwal praktik tiga kali dalam seminggu. Jadwal praktiknya pada Senin dan Rabu pukul 07.00-12.00 WIB dan Sabtu pukul 07.00-10.00 WIB.
Dedikasi dr Aziz untuk pasien-pasiennya membuatnya dikenal sebagai sosok dokter yang selalu bekerja optimal. Banyak dari pasien RSUD Grati yang berobat pada dr Aziz yang merasa senang dengan pelayanannya.
Dilihat detikJatim dalam akun Instagram resminya, RSUD Grati mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dr Aziz dan istri. Berikut ucapan belasungkawa dari RSUD Grati untuk pasutri dokter ini.
"Assalamualaikum Wr. Wb.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Direktur, Jajaran Struktural dan Seluruh Keluarga Besar RSUD Grati menghaturkan
Turut berduka cita dan bela sungkawa yang sedalam-sedalamnya atas meninggal dunia Putra Terbaik:
dr. Abdul Aziz, Sp. OT beserta istri dr. Erysha Kartika. A
Semoga beliau berdua meninggal dalam Husnul Khotimah, diterima segala amal ibadah, diampuni segala dosa-dosa beliau, dan keluarganya diberikan kesabaran, keikhlasan dan ketabahan.
Ammin Ya Rabbal Alamin.
🤲🤲🤲
Wasalamualaikum Wr. Wb
Direktur RSUD Grati
Jajaran Struktural dan Keluarga Besar RSUD Grati" tulis caption unggahan RSUD Grati yang juga memasang foto kedua korban.
Sementara tampak beberapa komentar yang mengaku sebagai pasien dr Aziz juga mengucapkan turut berduka cita. Mereka juga mengatakan sosok dr Aziz sebagai dokter yang baik.
@sriwulandari4411: Dokter yg baik skli.
@rizky.amalia114: Inna lillahi wa Inna ilaihi rajiun. Semoga amal ibadah dokter diterima di sisi Allah SWT. Terima kasih ya dok atas jasa dokter 😢
@yulikirana._: Innalillahi wainalillahi rojiun, semoga amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT, Dokter orang baik, Dokter yg sangat familiar , terima kasih Dokter atas jasa Dokter selama ini 😔
@daylan_oscar: Innalillahi wa innalillahi rojiun. Sugeng tindak dok. Matursuwun atas ilmu dan kebaikan yang njenengan berikan. Insyallah Khusnul Khotimah bersama istri. Aamiin.
Ucapan belasungkawa juga datang dari komunitas pasutri itu Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI). Ketua Pengurus Daerah (Pengda) HDCI Jatim Tony Wahyudi mengaku turut prihatin dan menyampaikan belasungkawa terkait insiden itu.
Ia pun mengimbau semua anggotanya agar menghindari emosi dan mengutamakan keselamatan saat berkendara di jalan raya. Ia menuturkan, anggota HDCI Malang itu sedang melakukan turing biasa saat insiden kecelakaan tersebut.
"Kami sangat prihatin atas kejadian tersebut. Saya mengimbau kepada semua member HDCI, utamakan keselamatan dan hindari emosi sesaat yang berakibat kita menyesal selamanya," ujarnya.
(irb/dte)