Profil Joko Pinurbo, Penyair Ternama yang Wafat Hari Ini

Profil Joko Pinurbo, Penyair Ternama yang Wafat Hari Ini

Najza Namira Putri - detikJatim
Sabtu, 27 Apr 2024 16:19 WIB
Joko Pinurbo Terbitkan Buku Kumcer Perdana Tak Ada Asu di Antara Kita
Joko Pinurbo. Foto: GPU/ Istimewa
Surabaya -

Penyair legendaris Joko Pinurbo meninggal dunia hari ini, Sabtu (27/4/2024). Ia meninggal pada usia 61 tahun di Yogyakarta. Lantas, seperti apa sosoknya?

Salah satu karya populer dari Joko Pinurbo adalah Celana pada 1999. Sepanjang kariernya sebagai penyair, ia melewati berbagai tantangan dalam hidupnya.

Profil Joko Pinurbo

Joko Pinurbo atau biasa dikenal Jokpin adalah penyair legendaris kelahiran Sukabumi, Jawa Barat. Sang penyair lahir pada 11 Mei 1962.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Jokpin sangat gemar membuat karangan puisi. Ia belajar menulis dari penulis terkenal seperti Sapardi Djoko Damono dan Romo Y. B. Mangunwijaya.

Keseriusannya menggeluti dunia puisi membuat Jokpin melanjutkan pendidikan di Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP) Sanata Dharma Yogyakarta. Ia mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

ADVERTISEMENT

Perjalanan karier sang penyair diawali saat ia menerbitkan puisi berjudul Celana pada 1999. Sebelumnya, sempat terbesit di benaknya rasa bingung sebagai penyair.

Ia bahkan pernah membakar tiga bandel karya puisinya pada 1990-an. Selain itu, ia juga merasa buntu dan putus asa karena tidak ada kemajuan dalam penulisannya.

Selama melewati tantangan tersebut, ia berusaha riset untuk menemukan karya yang belum pernah dibuat sastrawan lain. Kemudian ia mendapatkan ide untuk menulis mengenai celana atau sarung. Sejak saat itu, karyanya semakin bagus dan namanya menjadi perhatian di dunia sastra.

Karya Joko Pinurbo

  • Celana, IndonesiaTera, Magelang, 1999
  • Di Bawah Kibaran Sarung, IndonesiaTera, Magelang, 2001
  • Pacarkecilku, IndonesiaTera, Magelang, 2002
  • Telepon Genggam, Kompas, Jakarta, 2003
  • Kekasihku, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2004
  • Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan, Grasindo, Jakarta, 2005
  • Kepada Cium, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
  • Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007 [2]
  • Tahilalat, Omahsore, Yogyakarta, 2012
  • Haduh, aku di-follow, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2013 [kumpulan puitwit [puisi-twitter] @jokopinurbo]
  • Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2013
  • Bulu Matamu: Padang Ilalang, Motion Publishing, Agustus 2014
  • Surat Kopi, Motion Publishing, Agustus 2014
  • Surat dari Yogya: Sepilihan Puisi, Reboeng dan Elmatera, Oktober 2015
  • Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Juni 2016
  • Malam Ini Aku Akan Tidur Di Matamu: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Agustus 2016
  • Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi, Gramedia Pustaka Utama, Juli 2017
  • Srimenanti, Gramedia Pustaka Utama, April 2019
  • Salah Piknik, Gramedia Pustaka Utama, Februari 2021
  • Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen, Gramedia Pustaka Utama, Januari 2023

Antologi Bersama

  • Tugu (1986)
  • Tonggak (1987)
  • Sembilu (1991)
  • Ambang (1992)
  • Mimbar Penyair Abad 21 (1996)
  • Utan Kayu Tafsir dalam Permainan (1998)

Fakta-fakta tentang Joko Pinurbo

Joko Pinurbo terkenal sebagai penyair kenamaan Indonesia. Setelah membaca profilnya, tak ada salahnya mengetahui fakta-fakta tentang Joko Pinurbo di bawah ini.

1. Epigram 60

Pada 2022, Joko Pinurbo pernah menerbitkan buku yang berisi kumpulan puisi Epigram 60. Peluncuran buka diselenggarakan secara daring dan luring di toko buku Gramedia Yogyakarta.

Karya Epigram 60 Joko Pinurbo diterbitkan bertepatan dengan ulang tahunnya. Seperti nama karyanya, jumlah keseluruhan puisinya terdapat 60 syair.

2. Gaya Puisi

Berbagai puisi yang ditulis Joko Pinurbo dikenal sebagai perpaduan antara narasi, humor, hingga ironi. Sang penulis juga mahir mengolah citraan puisi yang bersandar pada peristiwa dan objek sehari-hari.

Karya tulisnya mayoritas mengandung refleksi dan kontemplasi yang menyentuh absurditas. Selain itu, Jokpin juga kerap memainkan keunikan diksi-diksi bahasa Indonesia saat membuat puisi.

3. Meraih Berbagai Penghargaan

Tulisan Joko Pinurbo diterjemahkan dalam tiga bahasa, yakni bahasa Inggris, Jerman, dan Mandarin. Tak hanya itu, Joko Pinurbo juga pernah meraih berbagai penghargaan.

Pada 2001, penghargaan yang pernah didapat sang seniman di antaranya Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta, Sih Award, Hadiah Sastra Lontar, Tokoh Sastra Pilihan Tempo.

Selain itu, pada 2012, Jokpin kembali menerima penghargaan sebagai Tokoh Sastra Pilihan Tempo. Kemudian, ia juga memperoleh Penghargaan Sastra Badan Bahasa pada 2002 dan 2014, Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2005 dan 2015, hingga South East Asian Write Award pada 2014.

Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads