Data Pemkot menunjukkan angka stunting di Kota Mojokerto terus menurun. Bila Desember 2023 prevalensi stunting masih di angka 2,04%, pada Maret 2024 turun menjadi 1,96%. Untuk mengoptimalkan penanganan stunting, berbagai bantuan diberikan. Salah satunya bantuan telur dan susu.
"Ini bagian dari kampanye kami, dobel protein hewani. Asupan protein hewani bisa optimal terutama pada anak-anak stunting," kata Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro saat menyalurkan bantuan telur dan susu kepada 117 balita stunting, Kamis (25/4/2024).
Pemberian protein hewani secara dobel menurutnya efektif memulihkan balita stunting. Untuk itulah bertepatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) Ali menyalurkan telur dan susu ke rumah para balita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didampingi Sekda, Asisten, Kepala Bagian, Kepala Dinas dan Camat, Ali yang kini akrab disapa Mas Pj menyalurkan bantuan yang disalurkan ke setiap balita stunting berupa 2 kg telur ayam dan 1 dus susu UHT.
Ada sebanyak 117 balita stunting di Kota Mojokerto. Pada hari Otda ini seluruh OPD di lingkungan Pemkot Mojokerto turut mendistribusikan bantuan itu secara serentak.
"Aksi ini sebagai cermin kalau persoalan stunting itu bukan hanya kerja OPD tertentu. Semua memiliki kewajiban untuk terlibat," ujarnya.
Distribusi bantuan telur dan susu ini, kata Ali, adalah wujud komitmen Pemkot Mojokerto dalam menurunkan angka stunting. Menuntaskan stunting menurutnya menjadi bagian dari upaya mencetak generasi emas. Balita adalah usia emas dalam fase pertumbuhan manusia.
"Sehingga harapan kami calon generasi penerus Kota Mojokerto dapat tumbuh sehat, aktif, dan ceria sejak dini," terangnya.
(dpe/dte)