Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menyabet penghargaan bergengsi. Terbaru, Pemkot Mojokerto baru saja meraih predikat sebagai Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) tahun 2023, yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
Adapun penghargaan tersebut, diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro, dalam Penganugerahan IGA Tahun 2023 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (12/12).
Usai menerima penghargaan, Ali menyatakan penghargaan ini merupakan prestasi seluruh jajaran Pemkot Mojokerto. Menurutnya, perolehan penghargaan ini membuktikan bahwa iklim berinovasi telah menjadi habit di seluruh layanan dan jalannya program Pemkot Mojokerto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penghargaan ini akan menjadikan semangat kita bersama untuk semakin terpacu melakukan inovasi, mengembangkannya dan mengimplementasikannya secara nyata. Terima kasih seluruh ASN di Pemkot Mojokerto yang tak pernah lelah berinovasi," tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).
Lebih lanjut, Ali yang juga merupakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim ini menjelaskan terdapat dua inovasi unggulan yang mengantarkan Kota Mojokerto mampu menyabet predikat Kota Terinovatif.
Pertama, yakni inovasi 'Canting Gula Mojo' (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto) dan 'Adi Pintar' (Asesmen Diagnostik dan Penilaian Terpadu Hasil Belajar).
Canting Gula Mojo merupakan sebuah program inovasi penurunan stunting terintegrasi yang dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pascasalin, hingga balita dengan melibatkan lintas sektor.
Kemudian, inovasi yang kedua adalah inovasi 'Adi Pintar' yang merupakan aplikasi pembelajaran yang berdiferensiasi serta mengakomodir kebutuhan siswa sesuai kemampuan belajar.
Inovasi ini membantu memotret capaian kompetensi peserta didik di awal pembelajaran, serta mengetahui gaya belajar, bakat, dan minat peserta didik sebelum masuk dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
"Dua inovasi ini sudah berjalan di Mojokerto dan sukses berdampak untuk mengatasi masalah yang ada. Canting Gula Mojo, menjadi upaya kita untuk menurunkan stunting. Begitu juga dengan Adi Pintar yang mengakomodasi kebutuhan siswa kita untuk belajar," tegasnya.
Dia pun menegaskan ke depannya, inovasi demi inovasi akan terus dilahirkan dari Kota Mojokerto. Tak hanya menciptakan inovasi baru, tapi implementasi inovasi akan dikedepankan sehingga bisa berdampak signifikan dalam penyelesaian masalah.
"Implementasi adalah nyawa dari inovasi. Dengan memberikan nyawa pada inovasi, maka dampak nyata akan dirasakan masyarakat. Itu adalah goal kita ke depan," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelum ditetapkan sebagai Kota Terinovatif, Kota Mojokerto telah mencatatkan sebanyak 176 inovasi di Kemendagri. Sejumlah inovasi itu telah melalui berbagai tahapan penilaian, termasuk pemaparan Canting Gula Mojo, Adi Pintar, dan validasi lapangan.
(prf/ega)