Puluhan siswa harus digendong ayahnya menyeberangi Sungai Leprak, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang untuk berangkat ke sekolah di SDN Jugosari 03. Dengan hati-hati, para orang tua bersama anaknya menyeberangi aliran lahar Gunung Semeru di sungai tersebut.
Orang tua menggendong anaknya melewati aliran lahar saat berangkat dan pulang sekolah karena arus banjir cukup deras. Hal ini dilakukan lantaran jembatan limpas sepanjang 200 meter di Desa Jugosari tertimbun material banjir lahar dingin Semeru, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Air sungainya cukup deras sehingga anak-anak harus digendong saat berangkat ke sekolah. Jembatannya diterjang banjir lahar Gunung Semeru sehingga tidak bisa dilalui," ujar salah satu orang tua siswa Andik kepada detikJatim, Kamis (25/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya ada 40 siswa SDN Jugosari 03 yang tinggal di Dusun Sumberlangsep yang berada di seberang sungai. Mereka harus menyeberangi aliran lahar Gunung Semeru setiap berangkat dan pulang sekolah.
"Ada 40 siswa dari Dusun Sumberlangsep yang digendong orang tua saat berangkat dan pulang sekolah," ujar Kepala SDN Jugosari 03 Yulianti.
Meski penuh perjuangan untuk menuntut ilmu, para siswa dengan penuh semangat berangkat ke sekolah. Mereka digendong orang tua menyeberangi aliran lahar Semeru.
(irb/fat)