Jembatan Limpas di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang yang menghubungkan 2 kecamatan yakni kecamatan Pasirian dan Tempursari putus setelah diterjang banjir lahar dingin Semeru. Putusnya jembatan justru memunculkan jasa panggul kendaraan.
Perlu diketahui bahwa jembatan limpas Gondosuro itu putus tepat di ujung jembatan dengan panjang kurang lebih 10 meter. Imbasnya, jembatan itu tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat sehingga aktivitas warga terganggu.
Sejumlah pengendara pun memilih memakai jasa panggul motor dengan membayar biaya Rp 10 ribu saat hendak menyeberangi Sungai Regoyo sepanjang 100 meter. Warga rela membayar untuk menyeberangi sungai daripada harus memutar sejauh 10 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya mau ke Pasirian lewat sini lebih dekat meskipun harus membayar nggak apa-apa, pakai jasa panggul motor," ujar salah satu warga Edi Pramono kepada detikJatim, Selasa (23/4/2024).
Hal yang sama juga disampaikan Yudi, warga lain yang juga memanfaatkan jasa panggul sepeda motor untuk mempersingkat perjalanannya, daripada harus memutar jauh.
"Dibandingkan harus memutar sejauh 10 kilometer lebih baik menggunakan jasa panggul motor menyeberangi aliran lahar di sungai Regoyo," kata Yudi.
Warga berharap Pemerintah segera membangun kembali jembatan limpas Gondoruso yang terputus akibat diterjang banjir lahar dingin Semeru sehingga aktivitas warga kembali normal.
"Harapan warga pemerintah bisa segera membangun Jembatan Limpas, sehingga aktivitas warga kembali normal," kata Yudi.
(dpe/iwd)