Sehari PDAM Surabaya Perbaiki Puluhan Pipa Rusak Imbas Proyek Box Culvert

Sehari PDAM Surabaya Perbaiki Puluhan Pipa Rusak Imbas Proyek Box Culvert

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Rabu, 24 Apr 2024 17:25 WIB
Proyek gorong-gorong dukuh kupang Surabaya
Dropping air bersih PDAM Surabaya di Dukuh Kupang. (Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJatim)
Surabaya -

Proyek box culvert di Surabaya bak buah simalakama. Di satu sisi box culvert tersebut menjadi salah satu solusi penanganan banjir. Namun di sisi lain, pengerjaan proyek tersebut justru banyak merusak pipa PDAM yang sudah puluhan tahun tertanam di bawah Kota Pahlawan.

Supervisor Hubungan Masyarakat dan Sosial PDAM Surabaya Kharisma Putu Sukanto mengatakan, pihaknya sehari bisa mengerjakan puluhan perbaikan pipa akibat terdampak galian proyek.

"Perbaikan pipa PDAM dampak dari pekerjaan gorong-gorong ataupun pekerjaan box culvert itu per harinya frekuensinya lumayan tinggi. Jadi kami itu mengerjakan kurang lebih per hari 10-20 titik," ungkap Kharisma, Rabu (24/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum proyek box culvert ini dikerjakan, Kharisma mengatakan bahwa PDAM sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti pemkot maupun kontraktor proyek. Sehingga, PDAM bisa melakukan pencegahan kebocoran pipa akibat galian dengan terlebih dahulu memindahkan jalur air sebelum dilakukan penggalian.

Namun pada pelaksanaannya, banyak pipa yang tak sengaja rusak karena koordinat pipa yang diberikan PDAM di beberapa titik sedikit meleset. Hal ini menurut Kharisma terjadi karena perkembangan zaman.

ADVERTISEMENT

"Namanya pipa yang usianya puluhan tahun, kadang itu koordinat yang kami sampaikan ke temen-temen di lapangan ada melesetnya sedikit. Itu yang selama ini jadi kendala yang cukup banyak," ujarnya.

"Misalkan koordinat pipanya ini harusnya dulu di tengah jalan, ternyata selama puluhan tahun ini ada pelebaran jalan di lokasi-lokasi yang dikerjakan box culvert, ternyata pipanya jadinya di pinggir jalan. Itu kan koordinatnya geser, tidak sesuai dengan titik," sambung Kharisma.

Ia mengatakan, kelalaian tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab dari kontraktor, karena sebelumnya pihak PDAM sudah memberikan koordinat letak pipa milik mereka. Namun selama proyek ini berjalan, PDAM sering ikut turun tangan agar perbaikan pipa tersebut lebih cepat selesai.

"(Pipa yang rusak akibat galian) itu sebenarnya harusnya jadi tanggung jawab kontraktornya, itu disebut kelalaian," terang Kharisma.

"(Tetapi) kami juga melihat pelanggan PDAM, kan kasihan juga. Kalau PDAM nunggu mereka (kontraktor) mengerjakan, selesainya nanti terlalu lama juga. Nah akhirnya mayoritas banyak yang langsung kami tangani sendiri. Jadi kami ikut terdampak juga dengan biaya dari PDAM sendiri," sambungnya.

Kharisma mengaku pihaknya kesulitan jika harus memetakan satu per satu gangguan air akibat pengerjaan box culvert. Sehingga ia berharap agar warga yang mengalami gangguan air PDAM segera melapor.

"Harapannya warga itu malah lapor ke PDAM langsung melalui aplikasi CIS (Customer Information System) PDAM Surya Sembada, (sehingga) akan lebih cepat kami laporkan (untuk dilakukan penanganan). Bilamana tidak ada laporan, kami juga susah mapping dengan luasnya area Kota Surabaya dan ratusan titik pengerjaan gorong-gorong," kata Kharisma.

"Kami nggak bisa metani (memetakan) satu per satu untuk ngecek apakah ini ada gangguan air atau enggak, tapi kalau ada respona atau aduan dari warga, itu yang langsung kami prioritaskan, langsung masuk ke waiting list yang kami kerjakan. Kalau bisa hari ini (saat melakukan laporan) juga kami kerjakan," tukasnya.

Sebelumnya beredar video yang menampilkan warga Dukuh Kupang Surabaya mengais air bersih di tengah proyek gorong-gorong. Tampak warga Dukuh Kupang berbondong-bondong mengambil air di gorong-gorong. Video ini merupakan kiriman Saiful melalui akun Instagram @mochamadsaifu.

"Efek pembangunan bosem dan gorong-gorong untuk penanggulangan banjir di kawasan Dukuh Kupang Surabaya. Otomatis pasokan air dari PDAM dimatikan. Dalmpaknya warga kesulitan air bersih selama seminggu ini. Dan terpaksa "ngangsu" lewat gorong-gorong, Selasa 23 April 2024" tulis akun instagram @lovesuroboyo yang dilihat detikJatim pada Rabu (24/4/2024).




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads