Keluarga pedangdut Via Vallen buka suara usai kediamannya di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo digeruduk belasan orang. Massa dari Aliansi Arek Sidoarjo ini menggeruduk rumah Via Vallen karena dugaan penggelapan motor yang dilakukan oleh adik kandung Via berinisial RF.
Kedatangan belasan orang pada Senin (22/4) sore itu menuntut agar RF mengembalikan motor milik salah satu anggota aliansi yang bekerja sebagai driver ojek online. RF diduga telah menggadaikan motor tersebut. Pihak keluarga Via Vallen mengaku baru mengetahui kasus ini.
"Iya baru tahu saya masalahnya," kata Mella Rossa salah satu keluarga Via Vallen saat dihubungi detikJatim melalui telepon selulernya, Selasa (23/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kapolsek Tanggulangin Kompol Atmagiri mengatakan, penanganan kasus RF masih dalam proses mediasi. Pihaknya menunggu RF datang ke mapolsek untuk menyelesaikan kasusnya.
"Masih menunggu proses mediasi, kami akan mengundang Mas RF datang ke Polsek," kata Atmagiri.
Sebelumnya, dugaan penggelapan motor itu berawal saat Rahmad Hidayat (42), salah satu driver ojek online (ojol) menggadaikan motor Honda Vario ke temannya bernama Adyt pada 13 Februari 2024. Motor itu digadaikan senilai Rp 2 juta.
Nah, oleh Adyt, motor itu justru digadaikan lagi kepada adik kandung Via Vallen, RF. Kali ini nilai gadainya bertambah.
"Sepeda motor milik Hidayat itu digadaikan ke saya senilai Rp 2 juta, kemudian saya pindah gadai ke RF senilai Rp 3 juta," ungkap Adyt di depan rumah Via Vallen, Senin (22/4/2024).
Dalam perjanjian lisan yang disepakati antara Adyt dengan RF, gadai motor itu berbatas waktu. Jangka waktu gadai yang disepakati yakni selama 2 bulan. Namun, kata Adyt, dirinya sudah bisa mengembalikan uang itu sebelum jangka waktu yang ditentukan. Oleh sebab itu, dia berusaha menghubungi RF untuk meminta kembali motor Hidayat.
Adyt menjelaskan bahwa dirinya merasa bertanggung jawab atas kasus itu sehingga berupaya untuk menemui RF. Namun, RF selalu berbelit bahkan nomor handphone Adyt diblokir.
"2 Minggu berikutnya motor itu mau saya tebus, tapi RF tidak bisa dihubungi," imbuhnya.
(hil/dte)