Serba-serbi Hari Demam Berdarah Nasional yang Diperingati 22 April

Serba-serbi Hari Demam Berdarah Nasional yang Diperingati 22 April

An Nisa Maulidiyah - detikJatim
Senin, 22 Apr 2024 13:49 WIB
macro of a tiger mosquito on skin. proboscis inserted ready to feed.Similar image:
Ilustrasi Penularan DBD. Foto: Getty Images/iStockphoto/flubydust
Surabaya -

22 April diperingati sebagai Hari Demam Berdarah Dengue (DBD) Nasional. Kementerian Kesehatan telah menetapkan peringatan Hari Demam Berdarah Nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah.

Dikutip dari laman Kemenkes RI, DBD merupakan penyakit yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini kerap terjadi pada musim hujan yang ditemukan dengan banyaknya tempat berpotensi tergenang air. Hal ini yang menjadi pemicu berkembangbiaknya nyamuk dengan cepat.

Mengingat kasus DBD di Indonesia selalu melonjak setiap tahunnya, untuk itu masyarakat perlu mengetahui gejala, fase penularan, dan bagaimana pencegahannya. Berikut serba-serbi Hari Demam Berdarah Dengue (DBD).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penetapan Hari Demam Berdarah Nasional

Kementerian Kesehatan menetapkan tanggal 22 April sebagai peringatan Hari Demam Berdarah Nasional. Kemenkes menetapkan Hari Demam Berdarah Nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat mencegah bahaya penyakit demam berdarah.

Mengingat demam berdarah merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia yang setiap tahunnya memiliki jumlah kasus yang masih tinggi. Tak jarang penyakit ini juga menimbulkan kematian pada penderitanya.

ADVERTISEMENT

Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue

1. Gejala

Setiap orang yang terpapar penyakit DBD terkadang mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, beberapa di antaranya tidak mengalami gejala atau tanda-tanda khusus setelah terpapar penyakit ini. Umumnya, gejala penyakit DBD timbul empat hingga sepuluh hari setelah pertama kali digigit nyamuk Aedes Aegypti.

Gejala penyakit ini tergolong umum seperti demam dan flu yang terkadang tidak terdeteksi. Namun, sebagian orang masih terkecoh dengan demam flu yang biasa melanda saat musim pancaroba. Selain demam, berikut gejala awal yang paling umum dirasakan penderita demam berdarah.

  • Nyeri pada area otot, tulang, sendi, dan area belakang mata
  • Sakit kepala parah
  • Muntah dan muntah
  • Bintik kemerahan atau ruam pada tubuh
  • Demam yang tak kunjung turun selama tiga hari

Jika telah mengalami fase yang lebih parah, seseorang yang terpapar penyakit DBD akan mengalami gejala lanjutan. Berikut gejala lanjutan yang dialami penderita demam berdarah.

  • Muntah terus menerus
  • Sakit perut yang luar biasa
  • Darah keluar dari urine, muntah atau feses
  • Pendarahan dari hidung atau gusi
  • Kesulitan untuk bernapas atau hembusan nafas yang terasa cepat
  • Rasa cemas dan lelah berlebih

2. Fase Penularan

Bagi seseorang yang terpapar DBD akan mengalami tiga fase, di antaranya fase demam, kritis, hingga penyembuhan. Berikut penjelasan selengkapnya tentang ketiga fase tersebut.

β€’ Fase Demam

Ditandai dengan munculnya virus dalam aliran darah yang menyebabkan demam tinggi. Pada tahapan ini, demam pertama akan muncul sekitar tiga hingga empat hari setelah tergigit nyamuk Aedes Aegypti.

β€’ Fase Kritis

Pada fase ini terjadi kebocoran plasma secara tiba-tiba dalam area perut. Pengidap DBD akan menunjukkan penyempitan intravaskuler atau pendarahan berat. Jika telah memasuki fase ini, pasien yang terpapar harus segera dirujuk ke rumah sakit.

β€’ Fase Penyembuhan

Kebocoran plasma akan segera berhenti bersamaan dengan reabsorbsi plasma dan cairan. Fase ini akan ditandai dengan kembali meningkatnya nafsu makan, denyut nadi yang stabil, urine mulai meningkat, dan terjadinya pemulihan bintik ruam.

3. Cara Mencegah

Dari penyebaran penyakit DBD yang terus meningkat, masyarakat diimbau untuk menerapkan sikap waspada dengan menerapkan 3M Plus. Apa itu 3M Plus? Berikut cara pencegahan DBD dengan 3M Plus.

  • Menguras tempat penampungan air
  • Menutup tempat penampungan atau genangan air
  • Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Selain menerapkan 3M Plus, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membasmi munculnya nyamuk Aedes Aegypti di rumah. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit DBD.

  • Jangan biarkan rumah dalam keadaan lembap.
  • Basmi jentik nyamuk dengan cairan pembersih.
  • Usir nyamuk dengan bahan alami yang mengeluarkan aroma kuat.
  • Memeriksa tempat yang digunakan sebagai penampungan air.
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi di rumah.
  • Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan rumah.
  • Memperbaiki saluran air yang tersumbat.
  • Mengatur pencahayaan yang cukup.
  • Menaburkan bubuk abate pada penampungan air yang sulit dikuras.
  • Upaya pemerintah dengan melakukan penyemprotan fogging kepada wilayah yang terdampak virus DBD.

Itulah serba-serbi peringatan Hari Demam Berdarah Nasional yang dapat diperingati dengan mengenali gejala, fase penularan, hingga cara mencegah tertularnya virus Demam Berdarah Dengue. Semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads