Kata Cak Imin ke Suleman Tanjung dan Gus Ipul: Nggak Nanggepin Pengangguran

Kabar Nasional

Kata Cak Imin ke Suleman Tanjung dan Gus Ipul: Nggak Nanggepin Pengangguran

Dwi Rahmawati - detikJatim
Minggu, 21 Apr 2024 22:30 WIB
Cak Imin bertemu Timnas AMIN, 20 Februari 2024. (Dwi Rahmawati/detikcom)
Ketum PKB Cak Imin. (Dwi Rahmawati/detikcom)
Surabaya -

Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons Wasekjen PBNU H Suleman Tanjung yang membela Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) soal regenerasi pimpinan PKB. Cak Imin menyebut mereka pengangguran.

Suleman Tanjung angkat bicara ketika Gus Ipul yang menyentil soal regenerasi disamakan dengan pepatah 'anjing menggonggong kafilah berlalu' dan 'tong kosong nyaring bunyinya' oleh sejumlah pimpinan PKB. Kini giliran Ketum PKB yang balas menyindir Wasekjen PBNU itu.

"Nggak ada (komentar), nggak nanggepin pengangguran (tertawa). Itu kan pengangguran-pengangguran yang cari kegiatan," kata Cak Imin di Gedung DPR RI dilansir dari detikNews, Minggu (21/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin meminta setiap pihak agar mengurus tanggung jawab masing-masing, tidak mengurus kegiatan orang lain. Dia meminta tidak ada yang memengaruhi ke arah negatif.

"Uruslah kegiatan masing-masing jangan memengaruhi kegiatan orang lain. Kalau jadi pengangguran ya repot begini," ujar Cak Imin.

ADVERTISEMENT

Dirinya kemudian menjawab soal regenerasi di kubu PKB yang disinggung oleh Gus Ipul. Cak Imin menyerahkan hal itu kepada ulama dan Muktamar PKB.

"Ya nanti, kan di muktamar nanti akhir tahun ini kita akan muktamar. Semua proses kita serahkan kepada para kiai, para ulama, para pengurus dalam 1 proses demokratis. Saya sih menyerahkan kepada beliau-beliau para ulama," sambungnya.

Sebelumnya, Suleman merespons pernyataan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah yang menyebut Gus Ipul bak tong kosong nyaring bunyinya.

Seolah sedang pasang badan membela Gus Ipul, Suleman pun menilai pepatah tersebut justru lebih pantas disematkan kepada pimpinan PKB saat ini, Cak Imin.

Dia pun membandingkan perolehan suara paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Cak Imin di Jatim yang lebih rendah dari Gus Ipul saat mengikuti kontestasi Pilgub 2018 silam.

"Yang tong kosong itu ya pimpinan PKB. Coba bandingkan, Anies-Muhaimin di Jatim itu hanya 4 juta. Bandingkan saat Gus Ipul maju Pilgub, dapatnya 9 juta lebih," kata Suleman dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4).

Menurunnya perolehan Anies-Muhaimin, kata Suleman, juga menandakan para kiai-kiai NU sudah mengabaikan Muhaimin. Para kiai dan kekuatan NU, menurutnya memang peduli kepada PKB tapi tidak dengan Muhaimin.

"Buktinya beberapa kiai dan bu Nyai NU itu all out loh untuk PKB. Lihat itu di bawah, kantong-kantong basis NU di TPS-TPS, mereka pilih PKB tapi untuk pilpres mereka ogah," ujarnya.

Menurut Suleman, harusnya para pimpinan PKB sadar diri bahwa regenerasi kepemimpinan di PKB adalah sebuah keniscayaan karena Muhaimin sudah terlalu lama menguasai PKB.

"Bayangkan, Muhaimin itu sudah 20 tahun lebih. PBNU saja sudah beberapa kali ganti Ketum, lah ini PKB, partai yang didirikan NU kok seakan-akan ndak mau regenerasi. PKB itu bukan partai milik perorangan. PKB milik NU," kata Suleman.

Sementara beberapa waktu sebelumnya Gus Ipul mengatakan bahwa PKB membutuhkan regenerasi pemimpin. Pernyataan Gus Ipul ini dibalas pepatah menohok dari pihak PKB.

Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid buka suara soal pernyataan Gus Ipul. Menurut pria yang akrab disapa Cak Udin itu omongan Gus Ipul tak ubahnya sebuah pepatah.

"Ada pepatah yang berbunyi anjing menggonggong, kafilah berlalu," kata Cak Udin kepada detikJatim, Kamis (18/4/2024).

Cak Udin menyebut, semua pernyataan Gus Ipul tidak penting. Ia menegaskan, PKB tetap solid di bawah kepemimpinan Cak Imin.

"Orang PKB sudah lupa dengan nama itu (Gus Ipul), anjing menggonggong kafilah berlalu," tambahnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads