Pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf yang menyebut PKB perlu regenerasi berbuntut panjang. Gus Ipul 'diserang' sejumlah kader dengan pepatah menohok tong kosong nyaring bunyinya.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Suleman Tanjung membela Gus Ipul. Ia balik menuding Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang lebih cocok disebut sebagai tong kosong nyaring bunyinya.
Pernyataan Suleman ini setelah Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah mengomentari Gus Ipul dengan pepatah tong kosong nyaring bunyinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lantas mengungkit perolehan suara Gus Ipul saat maju di Pilgub Jatim dan membandingkan dengan perolehan suara paslon 01 Anies Baswedan-Cak Imin di Jatim pada Pilpres 2024.
"Yang tong kosong itu ya pimpinan PKB. Coba bandingkan, Anies-Muhaimin di Jatim itu hanya 4 juta. Bandingkan saat Gus Ipul maju Pilgub dapatnya 9 juta lebih," kata Suleman.
Sekadar diketahui, Cak Imin yang berpasangan dengan Anies Baswedan, mendapatkan suara 4.492.652. Perolehan itu disebut lebih banyak disumbang dari kantong-kantong pemilih Anies, bukan Cak Imin.
Sedangkan Gus Ipul saat Pilgub Jatim 2018 berpasangan dengan Puti Guntur mendapatkan suara 9.076.014 atau lebih dari dua kali lipat suara yang didapatkan Cak Imin di Jatim.
Jebloknya perolehan Anies-Cak Imin, kata Suleman, juga bukti bahwa para kiai-kiai NU tidak berpihak pada Cak Imin. Para kiai dan kekuatan NU masih peduli dengan PKB tapi tidak untuk Cak Imin.
"Buktinya, beberapa kiai dan bu Nyai NU itu all out lo untuk PKB. Lihat itu di bawah kantong-kantong basis NU di TPS-TPS mereka pilih PKB, tapi untuk pilpres mereka ogah," ujarnya.
Menurut Suleman, harusnya para pimpinan PKB sadar diri bahwa regenerasi kepemimpinan di PKB adalah sebuah kewajaran. Sebab, Cak Imin sudah terlalu lama memimpin PKB.
"Bayangkan, Muhaimin itu sudah 20 tahun lebih. PBNU saja sudah beberapa kali ganti Ketum, lah ini PKB, partai yang didirikan NU kok seakan-akan ndak mau regenerasi. PKB itu bukan partai milik perorangan. PKB milik NU," kata Suleman.
Karena PKB milik NU, maka sudah sewajarnya NU mengingatkan agar PKB segera melakukan regenerasi kepemimpinan.
Menurut Suleman, apa yang selama ini disuarakan Sekjen PBNU Gus Ipul adalah bentuk dari ajakan dan keprihatinan yang mendalam dari NU untuk PKB.
"NU tidak mungkin ngomong kalau PKB dalam keadaan baik-baik saja. Jadi kalau Sekjen PKB bilang anjing menggonggong ya siapa anjingnya. Apa ndak kebalik?" ujarnya.
Baca juga: Gus Ipul: Ini Waktunya Regenerasi PKB! |
Sebelumnya, Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid atau Cak Udin menyebut, omongan Gus Ipul tak ubahnya sebuah pepatah. Cak Udin menyebut, semua pernyataan Gus Ipul tidak penting. Ia menegaskan, PKB tetap solid di bawah kepemimpinan Cak Imin.
"Ada pepatah yang berbunyi anjing menggonggong, kafilah berlalu," kata Cak Udin saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (18/4/2024).
"Orang PKB sudah lupa dengan nama itu (Gus Ipul), anjing menggonggong kafilah berlalu," tambahnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah menyamakan sosok Gus Ipul seperti tong kosong nyaring bunyinya.
"Ya, sama juga dengan pepatah tong kosong nyaring bunyinya," kata Anik kepada detikJatim.
Sebelumnya, Gus Ipul menyebut PKB tidak boleh bergantung kepada seseorang, kelompok tertentu, tapi pada perjuangan besar Nahdlatul Ulama (NU).
"Maka, ini waktunya regenerasi PKB!" katanya usai meresmikan gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM Kota Pasuruan, Rabu (17/4/2024).
Menurut Gus Ipul, regenerasi adalah suatu keharusan yang harus dipahami kader-kader PKB dan itu adalah hal yang biasa. PKB tidak perlu panik apalagi sampai ketakutan karena dinamika yang terjadi biasa-biasa saja.
"Di kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) sendiri, Ketua Umum sudah berganti berulang-ulang. Ada dinamika juga biasa. Maka, saya kira, kalau di PKB sendiri ada pergantian pimpinan, ya sebenarnya biasa saja," sambung dia.
(hil/dte)