Bambang Purwanto tampak sibuk mengurus 400 ekor domba miliknya. Dia dibantu tiga warga. Mulai dari memberikan susu, menggembala ke hutan hingga memberikan pakan.
Bambang yang juga anggota TNI AD ini memilih membangun kandang di Desa Suren, Kecamatan Mlarak, Ponorogo. Lantaran, di tempat ini dekat dengan hamparan hutan yang banyak rumput liar.
"Soalnya kalau dikasih pakan rumput dibawa ke kandang, satu pikap gitu kurang, jadi lebih efisien dibawa ke hutan, digembala langsung," tutur Bambang kepada wartawan, Sabtu (20/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang juga anggota Minvetcad 02/Ponorogo itu menceritakan, awalnya di tempat tinggalnya banyak petani ketela. Saat itu, harga ketela sangat rendah. Untuk meningkatkan harga ketela, Bambang pun berinisiatif memelihara domba dengan pakan berbahan dasar ketela.
![]() |
"Sekitar 4 tahun lalu, saya beli 70 ekor domba. Untuk pakannya saya pakai ketela yang saya beli dari warga," terang Bambang.
Ketela tersebut, lanjut Bambang, diselep atau dihaluskan untuk diberikan ke domba-dombanya. Ketela yang dibeli Bambang, dibeli dengan harga wajar.
"Akhirnya warga juga senang. Bahkan ada juga yang ikut menggembala domba. Kan ini seperti Kanjeng Nabi," imbuh Bambang.
Bambang menjelaskan, untuk satu pejantan biasanya dipasangkan dengan 25 ekor betina. Setiap 8 bulan sekali, pejantan dikeluarkan dari kandang untuk dijual. Ini untuk menghindari serangan jantan ke betina.
"Sekarang ada 400-an ekor domba. Karena saya sistemnya memang breeding," papar Bambang.
Sementara, salah satu karyawannya Imam Tohari menerangkan, ada 50-an ekor anakan domba yang ditinggal di kandang. Sedangkan 350 ekor domba dewasa digembala di hutan untuk mencari pakan.
![]() |
"Kalau anakan tempatnya di kandang. Dikasih minum susu. Kalau yang domba dewasa di gembala di hutan. Berangkat jam 11 siang sampai jam 4 sore," kata Imam.
Menurutnya, selama menggembala, dia juga membawa bekal. Karena perjalanan jauh dan juga lama waktu penggembalaan. Tak jarang, menurut Imam, beberapa domba sering hilang.
"Kalau hilang gampang carinya, karena kan koloni. Jadi misal hilang, langsung dicari. Kalau tidak nutut waktunya, ya besoknya dicari. Pasti ketemu," tandasnya.
Imam mengatakan, biasanya kalau domba hilang, ia tak sendirian, pasti setidaknya ada 10 ekor atau koloni. Jadi akan memudahkan dalam mencari.
"Kalau hilangnya wajar, ya gampang carinya. Kan koloni," pungkasnya.
(hil/fat)