Momen Haru Wisudawan ITS yang Meninggal Jelang Wisuda

Momen Haru Wisudawan ITS yang Meninggal Jelang Wisuda

Amir Baihaqi - detikJatim
Sabtu, 20 Apr 2024 21:30 WIB
Suasana haru wisudawan ITS yang meninggal dan digantikan keluarganya
Suasana haru wisudawan ITS yang meninggal dan digantikan keluarganya (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Suasana haru menyelimuti wisuda hari pertama ke-129 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Graha Sepuluh Nopember ITS, Sabtu (20/4/2024). Ini karena salah satu wisudawan tak bisa menghadiri wisuda karena meninggal dunia.

Wisudawan tersebut bernama Muhammad Burhanudin. Wisudawan S1 dari Departemen Teknik Sipil ini meninggal dunia beberapa hari sebelum pelaksanaan wisuda. Keluarganya pun menggantikan prosesi wisudanya.

Burhanudin diketahui meninggal setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di sekitar Terminal Osowilangon pada 30 Maret 2024. Ia meninggal setelah motornya menabrak truk saat malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titisari Haruming Tyas, kakak almarhum yang turut hadir pada wisuda tersebut membagikan perjuangan adiknya yang kerap disapa Udin itu hingga bisa meraih gelar sarjana.

Perempuan yang akrab dipanggil Titis ini merasa salut dan bangga atas kegigihan adiknya. Sebab, adiknya berhasil lulus dari Departemen Teknik Sipil ITS dalam kurun waktu hanya 3,5 tahun.

ADVERTISEMENT

"Yang saya salut dari dia itu orangnya nggak pernah mengeluh, selalu bersyukur," ungkap Titis bangga.

Titis juga menyebut adiknya merupakan sosok yang tekun dan berbakti kepada kedua orang tuanya, Sudjoko dan Deni Puji Restanti. Ketekunannya ini terbukti dengan aktif mengikuti berbagai organisasi meraih juara kompetisi.

Salah satu prestasi yang diraih Udin kala itu yakni berhasil juara 3 Analisis Geoteknik Civil National Expo dan juara harapan 1 National Geotechnic Competition Civil Week 2023.

Meski demikian, Udin juga tak melupakan tugas akademiknya. Ini terbukti Udin berhasil menuntaskan tugas akhirnya dalam waktu yang singkat serta meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,82.

"Jadi dia bener-bener pingin ngebanggain orang tuanya banget dan itu yang bikin orang tua saya bangga banget sama dia," ucapnya penuh haru.

"Setelah dinyatakan lulus dan menunggu wisuda, almarhum juga udah sempat diterima kerja di Kawasan Industri Gresik," ungkap Titis yang hadir bersama suaminya mendampingi ayahandanya.

Tak hanya keluarganya, rasa salut dan apresiasi kepada Udin juga diberikan dari teman-teman hingga dosen pembimbingnya. Setiap minggunya, Udin selalu berusaha menghubungi dosen pembimbingnya agar tugas akhir yang digarapnya segera terselesaikan.

Riuh tepuk tangan hadirin seakan turut memberikan dukungan kepada ayah mendiang yang ditemani oleh sang kakak bersama suaminya saat naik ke atas panggung. Mereka mewakili almarhum Udin menerima ijazah dari rektor.

Dengan mata yang berkaca-kaca, sang ayah menerima ijazah sarjana mendiang putranya dari Rektor ITS Mochamad Ashari. Dari perjuangan adiknya ini, Titis berpesan kepada seluruh mahasiswa yang sedang berjuang untuk lulus agar jangan pernah berputus asa.

Tidak lupa pula dirinya berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan dalam berkendara agar terhindar dari kecelakaan yang tidak
diinginkan.

"Tetap semangat, insyaallah pasti akan lulus pada waktu yang tepat," harap alumnus sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota ITS itu.




(abq/fat)


Hide Ads