Langkah Pemkot Surabaya Antisipasi Flu Singapura yang Mulai Merebak

Langkah Pemkot Surabaya Antisipasi Flu Singapura yang Mulai Merebak

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 19 Apr 2024 21:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina
Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Pemkot Surabaya melakukan langkah antisipasi penyebaran flu Singapura. Ini karena sejak Januari hingga April sudah terdapat 61 kasus usai Lebaran.

Karena hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya mengimbau masyarakat mengenali gejala atau indikasi Flu Singapura. Seperti memeriksa jika memiliki gejala gangguan penyakit tangan, kaki dan mulut ini.

Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan, flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi strain Coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16. Flu Singapura ini dapat menimbulkan tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut, serta ruam di tangan dan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat terjadi, gejala yang timbul umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Penyakit Flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang dapat sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus, dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari," kata Nanik kepada detikJatim, Jumat (19/4/2024).

Ia menyebut, kasus flu Singapura di Surabaya sudah terdeteksi sejak awal tahun 2024. Hasil itu berdasarkan wawancara medis dan hasil pemeriksaan fisik dari gejala atau keluhan kepada pasien.

ADVERTISEMENT

"Pada aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) menunjukkan terdapat 61 kasus," ujarnya.

Sebanyak 61 kasus itu ditemukan di rumah sakit, dilakukan perawatan jalan karena kondisi secara umum baik. Sebab, sebagian besar kasus flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari tanpa pengobatan khusus.

"Pada dasarnya penyakit Flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang dapat sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus. Meski begitu, orang tua dan penderita tetap disarankan untuk diberikan perawatan mandiri hingga kondisi membaik ketika nutrisi penderita sudah terpenuhi secara mandiri," jelasnya.

Dinkes Surabaya memberikan tips mencegah flu Singapura. Yakni rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, lalu saat menyiapkan dan sebelum makan.

Selain itu juga tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam.

Perabotan di rumah juga harus rutin dibersihkan dengan benar agar tidak menjadi media penularan virus. Seperti pada gagang pintu, meja dan remote TV.

Masyarakat diminta beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala flu Singapura sampai kondisi benar-benar pulih. Warga dianjurkan segera datang dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat bila mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi dan bagian dalam pipi dan ruam yang biasanya di telapak tangan, telapak kaki dan terkadang di pantat.

"Tidak gatal, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil. Lalu batuk dan kehilangan selera makan. Jadi segera datang dan berobat ke fasyankes," ujarnya.

Bagi warga yang terjangkit flu Singapura, tatalaksana awal yang harus dilakukan, yaitu memenuhi nutrisi yang cukup bagi penderita, memberikan obat anti panas jika penderita demam dan memberikan anti nyeri apabila mengalami nyeri pada tubuh.

"Warga juga diminta lapor ke Fasyankes terdekat atau ke Dinas Kesehatan dalam waktu 1x24 jam apabila mengalami gejala penyakit Flu Singapura dengan segera, setelah mendapatkan penanganan dari dokter," pungkasnya.




(abq/dte)


Hide Ads