Di tengah bencana banjir lahar dingin dan longsor di Lumajang beredar kabar hoaks. Sebuah video menunjukkan gunung memuntahkan lava pijar dikaitkan dengan bencana yang terjadi di Lumajang pada Kamis petang.
Video itu diunggah sejumlah akun media sosial baik skala lokal di Jawa Timur hingga akun influencer Instagram yang biasa mengunggah sejumlah kabar dari berbagai daerah di Tanah Air. Padahal video gunung sedang memuntahkan lava pijar dalam postingan feed carousel Instagram itu bukan terjadi hari ini.
"Kondisi saat ini masih lahar dingin "banjir" disertai hujan lebat semeru meletus. Jawa Timur, kabupaten Lumajang," demikian keterangan video salah satu akun Instagram pengunggah video itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah video lain yang diunggah bersamaan dengan video erupsi itu menunjukkan situasi yang disebut sedang terjadi di Lumajang akibat bencana lahar dingin dan longsor. Mengenai video gunung yang mengeluarkan lava pijar itu, Kepala Bagian Humas PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM Titan Roskusumah menegaskan video itu hoaks.
"Itu video lama digabung jadi satu. Hoax yah," ujar Titan ketika dikonfirmasi detikJatim, Kamis (18/4/2024).
Video yang menunjukkan gunung dengan lava pijar yang dikaitkan dengan kejadian bencana di Lumajang Kamis malam bisa dikategorikan sebagai misinformasi. Bisa jadi pengunggah video itu tidak tahu bahwa video tersebut bukan kejadian terkini sehingga masyarakat yang mengakses informasi turut keliru memahami situasi di Lumajang.
Bisa juga video hoaks itu termasuk dalam kategori disinformasi bila memang pengunggah video itu tahu bahwa video itu merupakan video lama tapi sengaja mengunggahnya bersama konten video lainnya untuk tujuan tertentu.
![]() |
Fakta yang dihimpun detikJatim, sejumlah kawasan daerah aliran sungai (DAS) di Lumajang sedang dilanda banjir lahar dingin. Sungai aliran lahar Semeru ini mengakibatkan salah satu jembatan penghubung terputus.
Banjir lahar dingin terjadi setelah Lumajang dilanda hujan deras sejak petang tadi. Bahkan hujan belum reda hingga pukul 23.30 WIB meski intensitasnya sudah berkurang. Sejumlah DAS di Lumajang yang dilanda banjir lahar dingin ini yakni DAS Besuk Kobokan, Besuk Sat, Pronojiwo, Supit Urang dan sejumlah area terdekat lainnya.
"Amaks getaran banjir yang terekam sudah overscale karena curah hujan yang sangat tinggi disertai angin. Sebagian Warga Supit Urang sudah mengungsi mandiri karena debit air terus naik," ujar Kasubbag Humas Polres Lumajang Ipda Sugiarto kepada detikJatim, Kamis (18/4/2024) malam.
Adapun jembatan yang terputus imbas derasnya aliran lahar dingin di sejumlah DAS di Lumajang adalah Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian. Jembatan ini menghubungkan Desa Gondoruso dengan Desa Pasirian.
Imbas bencana banjir lahar dingin ini, sejumlah warga yang rumahnya berada di sejumlah mengungsi ke sejumlah lokasi. Di kawasan Candipuro, Lumajang misalnya, sejumlah warga mengungsi di Balai Desa Jarit.
Tidak hanya banjir lahar dingin, hujan deras disertai angin kencang sejak Kamis petang juga diduga menjadi penyebab terjadinya longsor di sejumlah lokasi. Salah satu titik krusial yang dilanda longsor ini adalah jalur Piket Nol di Sumur Welut, Candipuro yang menghubungkan Lumajang dengan Malang.
Pihak kepolisian bersama pihak berwenang di lokasi sedang berupaya melakukan proses evakuasi material longsor agar jalur bisa kembali dilewati. Untuk sementara jalur itu ditutup dan lalu lintas dialihkan selama proses evakuasi dengan alat berat dilakukan.
(dpe/iwd)