Lomba skilot atau ski di atas lumpur kembali digelar di Desa Tambaklekok, Lekok, Kabupaten Pasuruan. Lomba yang diadakan setahun sekali ini berlangsung meriah hingga ditonton ratusan orang.
Lomba ini digelar di sebuah tambak yang berisi lumpur. Tambak tersebut diberi sebuah lintasan balap dengan tali. Tiga papa luncur atau papan ski disiapkan di lintasan.
Sebanyak 43 peserta ambil bagian dalam perlombaan. Mereka sebagian besar merupakan nelayan dan pencari kerang. Banyak dari peserta yang sudah mengikuti lomba skilot puluhan kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-43 peserta tampil dalam babak penyisihan. Kemudian, babak selanjutnya hingga final. Lomba ini memperebutkan hadiah jutaan rupiah.
![]() |
Di salah satu sisi tambak, terdapat tribun sederhana yang sudah dipenuhi ratusan orang sejak pagi. Penonton datang dari sejumlah desa di Kecamatan Lekok, serta kecamatan lainnya. Selain di tribun, penonton juga memenuhi tepi tambak.
Sorakan dan teriakan bergemuruh saat para peserta beradu cepat di lintasan. Peserta dengan penuh semangat melaju dengan papan luncur menaklukkan lintasan lumpur yang berat. Banyak peserta yang gagal sampai finis karena kelelahan.
Zainul Abidin (40), salah satu peserta yang mencapai finis di babak penyisihan mengungkapkan, lomba skilot sangat berat karena lintasannya lumpur. Peserta harus punya fisik prima dan tubuh yang kuat.
"Kaki harus kuat. Kalau nggak terbiasa kerja keras nggak bakal mampu. Saya memang setiap hari cari kerang pakai papan, jadi terbiasa," kata Zainul yang mengaku mengikuti lomba skilot sepuluh tahun terakhir.
Yusuf, peserta lain yang sampai di finis dalam babak penyisihan mengungkapkan skilot merupakan olah raga yang berat. "Tidak semua orang bisa sampai ke finis," terangnya.
![]() |
Skilot kali ini dihadiri Pj Bupati Pasuruan Andriyanto dan sejumlah pejabat. Andriyanto menegaskan, pihaknya akan memberikan support sehingga lomba skilot tahun depan lebih baik, khususnya dari segi fasilitas.
"Ini lumpurnya kurang bagus. Kami tidak janji tetapi kami akan memberikan atensi pada acara yang sangat bagus ini. Mungkin arena ini bisa dipercantik agar lebih menarik," jelasnya.
Untuk diketahui, skilot merupakan olahraga unik sekaligus ikonik. Olahraga ini diklaim hanya ada satu di Indonesia.
Olahraga ini berawal dari kebiasaan masyarakat desa mencari kerang saat air laut surut. Warga mencari kerang dengan menggunakan alas papan untuk menjelajahi bibir pantai. Mereka beriringan satu sama lain mencari kerang sembari berselancar di atas lumpur dengan menggunakan papan seadanya.
Dari sanalah muncul ide untuk melombakan hal tersebut. Sudah lebih dari 30 tahun budaya lomba skilot dirawat warga.
(hil/iwd)